November 25, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Luhut Pamerkan Peluang Investasi Indonesia di Amerika Serikat

IVOOX.id, Santa Monica - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan mendapat kesempatan sebagai keynote speaker di pertemuan global Sovereign Wealth Fund Institute Annual Coference 2018 di Santa Monica, Amerika Serikat, Rabu (21/2/2018).

Sebelum memaparkan peluang investasi di Indonesia Menko Luhut memberikan informasi secara singkat geografis Indonesia yang strategis di Asia.

Ada beberapa poin penting yang disampaikan Menko Luhut dalam kata sambutannya, diantaranya, iklim investasi yang sehat di Indonesia, kestabilan politik di Indonesia dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang merangkak naik sekitar 5 – 5,7 persen dalam 10 tahun terakhir.

“Kenapa kita harus berinvestasi di Indonesia? Sebab, Indonesia punya populasi kelas menengah yang besar, reformasi di regulasi yang memudahkan dan pertumbuhan ekonomi yang stabil dalam 10 tahun terakhir. Bahkan dalam pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat, pertumbuhan ekonomi Indonesia terus menunjukkan akselerasinya. Setelah mencapai titik rendah di pertengahan 2015, sekarang posisi Indonesia ada di peringkat 3 setelah China dan India di kelompok negara G20,” ujar Menko Luhut di hadapan delegasi berbagai negara yang hadir.

Kemudian, Menko Luhut memaparkan, pembangunan infrastruktur seperti pelabuhan laut, bandara juga MRT, LRT, jalan tol serta fasilitas lainnya adalah salah satu prioritas utama dari Pemerintahan Presiden Joko Widodo. Dengan tujuan meningkatkan daya saing ekonomi dan yang terpenting adalah demi membangun konektivisitas antar penduduk di Indonesia yang terdiri dari 17.000 pulau.

“Dari tantangan geografis itulah kami memandang penting untuk membangun konektivitas, selain untuk alasan ekonomis namun utamanya hal itulah yang dapat mempersatukan Indonesia. Oleh karenanya kami meningkatkan anggaran untuk infrastruktur sejak 2014-2018 sebesar 160 persen, dari Rp 154 triliun ke Rp 409 triliun dengan mengurangi subsidi BBM dan manajemen fiskal yang bijak,” imbuhnya.

Diketahui, dengan mengimplementasikan kebijakan fiskal yang baik, Indonesia mampu menjaga rasio hutang di bawah 30 persen dari GDP dan defisit anggaran di bawah 3 persen.

“Dan salah satu hasilnya adalah, Indonesia mendapat rating bagus dari tiga lembaga pemeringkat ekonomi global yang kredibel (Golup, Fitch dan Moody),”kata Menko Luhut.

Selanjutnya, sambung Menko Luhut, selain meningkatkan pembangunan infrastruktur, pemerintah Indonesia juga mereformasi berbagai kebijakan di sektor umum.

Diantaranya, penyederhanaan proses perizinan, mengurangi daftar investor negatif demi menarik lebih banyak investor dari luar negeri dan penyediaan insentif fiskal.

“Salah satu reformasi utama kami adalah pengurangan jumlah hari dan dokumen yang harus diproses. Kami telah kurangi jumlah rata-rata hari untuk mendapatkan perizinan sekitar 600 persen. Hasilnya, kami berhasil meningkatkan peringkat bisnis dari awalnya urutan 120 di 2015 ke urutan 72 di tahun 2018,” jelas Menko Luhut. (RR)

0 comments

    Leave a Reply