May 8, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

LPS Ramalkan Pertumbuhan Kredit Pulih di 2018

iVOOXid, Jakarta - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memprediksi pertumbuhan kredit perbankan pada tahun depan akan membaik seiring dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang diprediksi meningkat.

Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah, Kamis (14/9/2017), mengatakan dengan angka-angka pertumbuhan yang lebih baik tahun depan dan laju inflasi yang diperkirakan akan tetap terjaga, permintaan kredit diprediksikan meningkat sehingga bank-bank diharapkan untuk bersiap-siap menyalurkan kredit pada 2018.

"Bank-bank kan sampai sekarang relatif mereka itu menaruh uangnya lebih banyak di BI sehingga kalau nanti kondisi ekonomi membaik, confidence dari dunia usaha membaik, daya beli juga naik, saya kira permintaan kredit akan naik," ujar Halim saat jumpa pers di Kantor LPS, Jakarta, Kamis.

Halim sendiri sebetulnya berharap ada perbaikan pertumbuhan kredit terutama di industri yang menghasilkan barang-barang ekspor mengingat ekonomi Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang sebagai negara tujuan ekspor Indonesia mulai membaik.

"Kita berharap beberapa produk kita masih tetap kompetitif, tapi ini memang harus dilihat kemampuan dari supplier kita untuk merespon kenaikan permintaan ini," kata Halim.

Sebelumnya, Bank Indonesia memperkirakan laju pertumbuhan kredit pada 2018 akan mencapai double digit yaitu 12-14 persen. Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memprediksi laju pertumbuhan kredit perbankan pada tahun depan mencapai 11-12 persen.

Bank Indonesia pada Agustus 2017 menurunkan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin dari 4,75 persen menjadi 4,5 persen untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan, terutama pertumbuhan kredit.

LPS sendiri baru saja memutuskan tingkat bunga penjaminan untuk simpanan dalam rupiah di bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) turun 25 basis poin.Tingkat bunga penjaminan simpanan dalam rupiah di bank umum turun dari 6,25 persen menjadi 6 persen, sedangkan untuk BPR turun dari 8,75 persen menjadi 8,5 persen. Sedangkan tingkat bunga penjaminan untuk simpanan dalam valas di bank umum tetap 0,75 persen.

Tingkat bunga penjaminan diturunkan dengan pertimbangan terutama pada perkembangan suku bunga simpanan bank 'benchmark' LPS yang menunjukkan penurunan dimana suku bunga pasar dalam tren menurun yang terjadi sejak awal tahun 2017.

Suku bunga simpanan bank-bank yang dipantau oleh LPS atau bank benchmark secara rata-rata mengalami penurunan sebesar 22 basis poin sejak awal tahun. (ant)

0 comments

    Leave a Reply