October 12, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Lomba Lari Warga Palestina Diserbu tentara Israel, 23 Orang terluka

IVOOX.id, Jerusalem - Sedikitnya 23 warga Palestina dilaporkan menderita luka-luka setelah tindakan keras oleh pasukan Israel terhadap peserta dalam perlombaan lari yang berlangsung di Yerusalem Timur yang diduduki negara Yahudi itu pada hari Jumat.

Pelari telah berlari sejauh 3,5 km antara lingkungan Yerusalem Timur Sheikh Jarrah dan Silwan dalam solidaritas dengan sejumlah warga Palestina yang menghadapi pengusiran paksa dari rumah mereka di daerah ini.

Semua orang yang ikut serta dalam lomba mengenakan kaus putih bertuliskan nomor 7850, yang menurut para aktivis adalah jumlah warga Palestina di bawah ancaman pemindahan paksa di Yerusalem.

Baik Silwan dan Sheikh Jarrah telah mengumpulkan perhatian luas baru-baru ini atas perjuangan hukum yang dilakukan warga Palestina untuk menghindari kehilangan rumah mereka karena Israel ingin memberi tanah itu ke kelompok pemukim Yahudi.

Polisi Israel menggerebek daerah itu di dekat garis finis, di mana para pelari dilaporkan menyanyikan lagu, minum air, dan mengistirahatkan kaki mereka setelah balapan.

Saksi mata mengatakan pasukan Israel menggunakan bom suara, gas air mata, dan peluru baja berlapis karet untuk melawan kerumunan.

Banyak orang di tempat kejadian membagikan rekaman serangan itu secara online. Mohammed El-Kurd, seorang aktivis Palestina terkemuka dari Sheikh Jarrah, mengunggah video yang menunjukkan warga Palestina melarikan diri dari gas air mata.

Sementara itu, Jalal Abu Khater, yang menggambarkan dirinya sebagai pelari yang telah mengambil bagian dalam maraton di seluruh dunia, memposting gambar di Twitter tentang cedera yang dideritanya pada hari Jumat.

Dalam tweet selanjutnya, Abu Khater menambahkan: "Mereka memukuli saya dengan keras di kaki saya, kaki saya yang berlari, segalanya untuk saya."

Pasukan Israel telah lama dituduh sengaja melumpuhkan warga Palestina, serta terlibat dalam kampanye "tembak untuk melumpuhkan", termasuk selama gerakan Great March of Return Gaza pada 2018, di mana kaki pengunjuk rasa Palestina menjadi sasaran penembak jitu.(middleeasteye.net)

0 comments

    Leave a Reply