May 5, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Livi Zheng Bicara Perubahan di Hadapan 100 Direksi BUMN

 

IVOOX.id, Bogor - Untuk kesekian kalinya, Livi Zheng tampil di hadapan publik. Baru-baru ini, di depan lebih dari 100 orang direksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sutradara Hollywood, yang tinggal di Los Angeles, Amerika Serikat, itu hadir sebagai pembicara di acara BUMN HCM "Great Leaders Camp" di Bogor, Jawa Barat.

Di kesempatan itu, Livi Zheng membawakan topik "The Self-Disruptive Leader". Sebelum berbicara, Livi Zheng memutarkan cuplikan filmnya "Brush With Danger" dan "Bali: Beats of Paradise", dan mendapat respon cukup hangat dari para peserta.

Tentang topik presentasinya, Livi Zheng menyatakan disruptif dikenal sebagai perubahan dari masa datang ke masa kini, yang bisa berujung kekacauan akibat ketidaksiapan sumber daya manusia dan antisipasi perubahannya. Menurut sutradara Tanah Air asal Jawa Timur itu, di tengah era disruptif ini, seorang pemimpin, tak selalu lahir lewat pembelajaran di sekolah maupun kekuasan, namun dari lingkungan tak terduga, seperti dalam pembuatan film.

Untuk itulah, seorang pemimpin seperti itu, harus punya kemampuan menangkap dan mengolah ide-ide dari anak buah dan lingkungan sekitarnya, negara bahkan budayanya untuk karya-karya dan kemajuan organisasinya. Namun, dengan karakter itu, Livi menambahkan, seorang pemimpin juga harus bisa menularkan jiwa kepemimpinannya dan melahirkan pemimpin-pemimpin baru dalam lingkungan berbeda. “Dengan demikian, kemajuan organisasi kita akan semakin kuat dan luas cakupannya," tukas Livi Zheng.

Dalam kesempatan itu, Livi Zheng juga bercerita tentang 15 tahunnya tinggal di luar negeri, mulai dari di Beijing hingga di Hollywood. Livi Zheng memimpin sejumlah kru yang semuanya orang Amerika. "Mereka saya ajarkan makan-makanan Indonesia, mengenakan batik Indonesia, dan berbahasa Indonesia," ceritanya.

Menurut Livi, berkarier di Amerika, persaingan yang dihadapi bukan hanya film-film lokal Amerika, tapi juga film-film dari seluruh dunia. Namun dengan kepemimpinan yang diterapkannya, di antaranya dengan tetap mempertahankan identitas dan akar budaya bangsa, Livi Zheng tak pernah khawatir.

“Menjadi orang Indonesia yang dibesarkan di negara yang sangat kaya ini adalah sebuah kelebihan dan dapat memberikan inspirasi tersendiri. Hampir di semua film saya, saya selalu memasukkan unsur-unsur Indonesia. Misalnya di filmnya 'Brush with Danger', kami memasukkan 50 lukisan dari Indonesia. Demikian pula dalam film 'Insight,', saya memasukkan pencak silat dalam koreografinya. Bahkan, untuk studio film saya, saya menggotong satu container furniture Indonesia ke sana," papar Livi.

Di film terbarunya "Bali: Beats of Paradise", Livi Zheng mengangkat kisah inspiratif pemain dan composer gamelan Nyoman Wenten, yang mengejar mimpinya sebagai seniman Bali di Amerika lewat gamelan Bali.

Saat ini, gamelan menjadi  mata kuliah khusus  di banyak universitas di AS, di antaranya, di Harvard University, Massachusetts Institute of Technology (MIT), University of California-Los Angeles (UCLA) dan University of California-Berkeley (UC-Berkeley). (luthfi ardi)

0 comments

    Leave a Reply