April 28, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Lewat Langkah Strategis, Kemenperin Pasok SDM Kompeten Untuk Industri Tekstil

IVOOX.id, Jakarta - Melalui sejumlah langkah strategis, seperti penyelenggaraan "Diklat 3 in 1" (pelatihan, sertifikasi dan penempatan kerja), Kementerian Perindustrian menyediakan SDM kompeten untuk industri tekstil dan produk tekstil (TPT).

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDMI) Kemenperin Eko SA Cahyanto lewat keterangannya di Jakarta, Senin (12/8). “Salah satunya yang rutin kami laksanakan, yaitu Diklat 3 in 1 Operator Mesin Industri Garmen Berbasis Kompetensi di Balai Diklat Industri (BDI) Jakarta,” kata dia dalam keterangan tertulis.

Menurut Eko, pihaknya telah melepas lulusan Diklat 3 in 1 Operator Mesin Industri Garmen Berbasis Kompetensi sebanyak 303 peserta. Mereka yang merupakan angkatan 19-21 Tahun 2019 ini berasal dari beberapa Kabupaten/Kota di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Lampung.

“Para peserta itu sudah mengikuti pelatihan sejak 22 Juli sampai 10 Agustus 2019 di BDI Jakarta. Dari 303 peserta, yang sudah tersertifikasi sebanyak 283 orang karena telah memenuhi kualifikasi. Sisanya kami akan fasilitasi untuk resertifikasi agar mereka mencapai level yang sama,” ungkapnya.

Eko optimistis hasil dari Diklat 3 in 1 tersebut, akan mendorong kinerja industri tekstil dan produk tesktil (TPT) di Tanah Air semakin gemilang. Apalagi, berdasarkan peta jalan Making Indonesia 4.0, industri TPT merupakan satu dari lima sektor yang mendapatkan prioritas pengembangan dalam kesiapan memasuki era industri 4.0.

“Kami melihat industri TPT kita semakin tumbuh dan berkembang. Hal ini membawa dampak positif pada kontribusi yang besar terhadap perekonomian nasional,” ujarnya. Industri TPT nasional dinilai juga kian kompetitif di kancah global karena struktur manufakturnya sudah terintegrasi dari hulu sampai hilir.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada kuartal II tahun 2019, industri tekstil dan pakaian jadi sebagai sektor manufaktur yang tumbuh paling tinggi mencapai 20,71 persen.

Di samping itu, pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang (IBS) pada periode yang sama, naik hingga 3,62 persen (y-on-y) terhadap triwulan II-2018 karena salah satunya disebabkan melonjaknya produksi industri pakaian jadi sebesar 25,79 persen.

Selanjutnya, kinerja ekspor industri TPT nasional dalam kurun tiga tahun terakhir terus menanjak. Pada tahun 2016 berada di angka 11,87 miliar dolar AS, kemudian di tahun 2017 menyentuh hingga 12,59 miliar dolar AS dengan surplus 5 miliar dolar AS.

Tren positif ini berlanjut sampai tahun 2018 dengan nilai ekspor sebesar 13,27 miliar dolar AS.

Eko pun menegaskan pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan peran unit pendidikan vokasi industri di lingkungan Kemenperin dalam memasok tenaga kerja yang kompeten sehingga dapat memacu kinerja sektor manufaktur yang produktif, inovatif, dan kompetitif.

0 comments

    Leave a Reply