Lagi, Demo Anti Junta Thailand Tuntut Pemilu

IVOOX.id, Bangkok - Ratusan orang berdemonstrasi Universitas Thammasat di Bangkok, Sabtu (5/5), menyampaikan ultimatum kepada junta militer yang berkuasa. Aksi ini adalah rangkaian terbaru demonstrasi anti-pemerintah yang dimulai awal tahun ini.

Thailand berada di bawah kekuasaan militer sejak kudeta Mei 2014, yang menurut militer diperlukan untuk memulihkan ketertiban setelah berbulan-bulan Thailand dilanda protes pro dan anti-pemerintah yang ketika itu di bawah PM Yinluck Shinawatra.

Militer berjanji untuk membawa stabilitas dan mereformasi terhadap sistem politik Thailand yang dinilai korup.

Faktanya, empat tahun berlalu, para kritikus mengatakan bahwa negara itu tetap terpecah dan junta telah gagal memenuhi beberapa janjinya. Bahkan, seperti dikatakan PBB, di bawah junta kebebasan berkumpul dan berbicara telah mengalami kemunduran besar di Thailand.

Junta beralasan pengekangan diperlukan untuk menjaga keamanan nasional sebelum pemilihan umum. Namun, pemerintah yang dipimpin oleh mantan panglima militer Prayuth Chan-ocha, berulang kali menunda pemilihan, hingga terakhir dijanjikan pada Februari 2019.

Pada hari Sabtu, lebih dari 500 demonstran berkumpul di Universitas Thammasat dan mengultimatum junta, yang dikenal secara resmi sebagai Dewan Nasional untuk Perdamaian dan Ketertiban, hingga 22 Mei untuk memenuhi tiga tuntutan mereka, salah satunya pemilu pad November tahun ini.