October 1, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

LabaBersih BUMN Semester I 2023 senilai Rp1,38 Triliun

IVOOX.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan bahwa dalam empat tahun terakhir laba bersih BUMN terus tumbuh, di mana pada Semester-I 2023 mencapai Rp183,9 triliun atau naik 12,9 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya.

"Seiring dengan pemulihan ekonomi, kinerja BUMN juga terus meningkat secara signifikan," ujar Erick melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (25/10/2023) dikutip dari Antara.

Pada 2022, laba bersih mencapai Rp309 triliun atau naik 147,8 persen dari 2021. Nilai tersebut merupakan capaian tertinggi di sepanjang 2019 hingga 2022. Pada 2019, laba bersih BUMN sebesar Rp124,99 triliun, sedangkan 2020 menurun akibat pandemi COVID-19 menjadi sebesar Rp13,29 triliun. Pada 2021, BUMN kembali bangkit seiring dengan mulai bangkitnya perekonomian Indonesia sehingga mampu membukukan laba bersih sebesar Rp124,71 triliun.

Laba bersih tahun ini bersumber dari peningkatan pendapatan usaha BUMN di paruh pertama tahun 2023 sebesar Rp1.389 triliun atau naik 2,2 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya.

Sepanjang 2021 pendapatan usaha BUMN mencapai Rp2.292 triliun, lalu tumbuh menjadi Rp2.916 triliun pada 2022, atau naik 27,2 persen year on year (yoy)

Kontribusi BUMN terhadap perekonomian pun menunjukkan peningkatan. Di mana belanja modal (capex) BUMN pada paruh pertama 2023 mencapai Rp118,6 triliun atau naik sebesar 47,3 persen jika dibandingkan dengan semester-I 2022 yang mencapai Rp80,55 triliun.

Peningkatan capex BUMN tersebut tidak lepas dari kebijakan BUMN dalam memprioritaskan program-program strategis. BUMN juga fokus pada berbagai program restrukturisasi agar perusahaan negara ini dapat menjalankan usahanya dengan efektif dan efisien.

Berbagai aktivitas bisnis yang positif itu mengantarkan perolehan ekuitas seluruh BUMN ke angka Rp3.101 triliun pada 2022 atau tumbuh 11,6 persen yoy, dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp2.778 triliun.

"Mayoritas BUMN juga sudah jauh meninggalkan zona dominasi utang dalam pengelolaan keuangannya atau sehat. BUMN telah menurunkan tingkat utang dibanding investasi tertanam dari 36,2 persen pada 2021, menjadi 34,9 persen pada 2022," kata Erick.

Menurut Erick, pencapaian tersebut membuat BUMN tangguh dengan aset yang tumbuh dari Rp8.978 triliun pada 2021 menjadi Rp9.789 triliun pada 2022.

"Sekarang, BUMN semakin sehat, tangguh, dan kompetitif. Di semester pertama tahun 2023 ini, aset kita Rp9.842 triliun naik 3,9 persen year on year, dan laba bersih Rp184 triliun, naik 13 persen year on year," kata Erick.

Erick optimistis, BUMN mampu menyetorkan deviden Rp80,6 triliun pada 2023. Angka ini lebih tinggi dari tahun sebelumnya (2022) sebesar Rp80,2 triliun dan menjadi yang terbesar dalam sepanjang sejarah Kementerian BUMN.

0 comments

    Leave a Reply