October 7, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Kuartal II, Ekonomi Singapura Diproyeksikan Menyusut 12,6%

IVOOX.id, Singapura - Ekonomi Singapura mengalami kontraksi sebesar 12,6% pada kuartal kedua 2020 (yoy), menurut perkiraan Departemen Perdagangan dan Industri yang dirilis Selasa (14/7).

Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan ekonomi negara Asia Tenggara itu menyusut 10,5% tahun-ke-tahun dalam tiga bulan yang berakhir 30 Juni.

Pada kuartal pertama, ekonomi Singapura mencatat kontraksi 0,7%, menurut kementerian.

Kinerja ekonomi pada kuartal kedua memburuk karena penerapan langkah-langkah penguncian sebagian - yang oleh pemerintah Singapura disebut sebagai "pemutus sirkuit" - yang bertujuan mengurangi penyebaran virus corona.

Langkah-langkah itu, yang dimulai pada awal April, melibatkan penutupan sebagian besar tempat kerja (kecuali yang menawarkan layanan penting) dan menutup semua sekolah untuk sementara waktu. "Pemutus sirkuit" berlangsung hampir seluruh kuartal kedua, dengan pemerintah Singapura melonggarkan beberapa langkah mulai awal Juni.

Pembatasan itu merugikan bisnis yang bergantung pada konsumsi domestik. Penjualan ritel negara itu anjlok 52,1% pada Mei dibandingkan dengan tahun lalu - penurunan paling tajam sejak pencatatan dimulai pada 1986, lapor Reuters.

Sementara itu, sektor-sektor yang berorientasi pada perdagangan negara kota ini juga telah terbebani oleh berkurangnya aktivitas global dan meningkatnya ketegangan AS-Tiongkok.

Tetapi Alex Holmes, ekonom Asia di konsultan Capital Economics, mengatakan aktivitas di Singapura telah pulih sejak berkurangnya tindakan penguncian sebagian bulan lalu.

"Sementara banyak industri, terutama pariwisata dan perhotelan, akan terus menderita, ekonomi harus pulih lebih cepat daripada yang lain di kawasan ini," tulisnya dalam sebuah catatan pekan lalu yang memperlihatkan kinerja ekonomi kuartal kedua Singapura.

"Alasan utama untuk optimisme adalah ukuran rekor paket stimulus pemerintah, yang setara dengan sekitar 20% dari PDB," tambahnya.(CNBC)

0 comments

    Leave a Reply