March 29, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

KSEI Inisiasi Pembukaan Rekening Saham dengan e-KTP

iVooxid, Padang - Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) selaku penyedia jasa kustodian sentral dan penyelesaian transaksi efek menginisiasi penggunaan E-KTP untuk pembukaan rekening saham bekerja sama dengan Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri.

"Penggunaan E-KTP untuk membuka rekening saham membuat prosesnya lebih cepat cukup 15 menit saja karena semua data kependudukan sudah ada, kalau dengan cara manual bisa dua sampai tiga hari," kata Kepala Divisi Penyelesaian Transaksi dan Pengawasan KSEI Gusrinaldi Akhyar di Padang, Selasa (22/11/2016).

Ia menyampaikan hal itu pada acara sosialisasi dan pembukaan rekening investasi pasar modal dihadiri Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumbar Indra Yuheri dan para calon investor.

Ia menjelaskan seluruh perusahaan sekuritas kini sudah terhubung dengan Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri dapat melayani pembukaan rekening dana nasabah cukup memakai E-KTP.

"Jadi pembukaan rekening nasabah tidak perlu mengajukan pertanyaan yang lebih panjang karena semua data sudah ada dalam E-KTP dan langsung terbaca serta masuk ke sistem data pialang," ujarnya.

Ia mengatakan dengan cara ini akan lebih mempermudah calon investor karena rekening dapat dibuka langsung.

"Akan tetapi kami tetap melayani pembukaan rekening saham menggunakan KTP manual namun prosesnya tidak bisa secepat E-KTP," katanya.

Ia menilai penggunaan data E-KTP untuk pembukaan rekening saham juga akan meminimalkan kesalahan data karena jika dikerjakan secara manual dapat saja terjadi salah ketik serta menghindari adanya pemalsuan identitas.

Sebelumnya Kepala Bursa Efek Indonesia perwakilan Padang Reza Sadat Syahmeini menyebutkan transaksi saham warga Sumatera Barat di pasar modal sejak Januari hingga September 2016 telah mencapai Rp1,5 triliun dengan jumlah investor mencapai 6.137 orang .

"Jumlah itu telah melebihi nilai total transaksi pada 2015 yang hanya Rp1,06 triliun," kata dia.

Menurut dia terjadinya peningkatan transaksi tersebut terutama sejak ditetapkan undang-undang tentang amnesti pajak sehingga masyarakat memilih menanamkan uang ke pasar modal.

Selain itu pertumbuhan ekonomi yang dinilai cukup baik serta sosialisasi intensif yang dilakukan BEI membuat masyarakat cukup antusias membeli saham, katanya.

Ia mengatakan minimal sekali sebulan BEI menggelar sekolah pasar modal reguler dan selain itu juga menggelar kegiatan serupa di kampus-kampus.

Untuk mengikuti sekolah pasar modal calon investor cukup membayar Rp100 ribu itu pun uangnya untuk dibuatkan rekening untuk transaksi saham, katanya.

Tidak hanya itu BEI juga menggelar forum calon investor ke berbagai instansi baik pemerintah dan swasta, bahkan kami melakukan sosialisasi hingga ke kantor camat di Padang, kata dia.

Kemudian untuk menyosialisasikan pasar modal di kampus saat ini sudah ada lima galeri di lima kampus yaitu Universitas Andalas (Unand), Universitas Negeri Padang (UNP) Universitas Putra Indonesia (UPI), IAIN Imam Bonjol Padang dan Universitas Dharma Andalas.

Reza mengatakan pihaknya sengaja membidik segmen mahasiswa karena mereka adalah kelompok yang potensial untuk berinvestasi apalagi beberapa tahun ke depan akan tamat dan bekerja. (ant)

0 comments

    Leave a Reply