October 25, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Kronologi Penemuan Tujuh Mayat di Kali Bekasi

IVOOX.id – Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Bekasi, Priadi Santoso membeberkan kronologi penemuan tujuh mayat yang mengapung di Kali Bekasi pada Minggu (22/9/2024). Priadi mengatakan, mulanya ketujuh jenazah berjenis kelamin pria itu ditemukan oleh seorang warga yang tengah mencari kucing yang hilang. 

 "(Mayat ditemukan) Hari Minggu 22 September 2024 pukul 06.00 WIB, di Kali Bekasi, belakang Masjid Al,-Ikhlas Perumahan Pondok Gede Permai RT. 004/RW.008, Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih Kota Bekasi," ujar Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Bekasi, Priadi Santoso dalam siaran pers pada Minggu (22/9/2024).

Priadi mengatakan, awalnya saksi bernama Eko Santoso yang tengah berjalan di dekat masjid Al Ikhlas bertemu dengan ibu-ibu yang merupakan anggota komunitas kucing. Mereka memberitahukan kepada Eko bahwasanya telah melihat mayat di kali. Eko pun langsung datang ke kali dan menemukan sejumlah mayat yang sudah mengapung.

"Telah ditemukan lima orang mayat, yang selanjutnya saksi dua (Eko) memberitahukan informasi kepada saksi Syaekhu dan langsung dilaporkan ke Polsek Jatiasih, Koramil, dan BNPB," kata Priadi.

Lebih lanjut saksi menghubungi petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bekasi dan dilakukan evakuasi. Namun ketika berlangsungnya evakuasi tim menemukan dua mayat lain. Namun tidak ditemukan identitas dari ketujuh mayat tersebut.

Hingga Minggu (22/9/2024) sore petugas masih melakukan pencarian lantaran khawatir masih adanya korban lainya yang belum ditemukan. Sementara ketujuh mayat yang sudah ditemukan dibawa ke rumah sakit Polri Kramat Jati untuk dilakukan identifikasi.

"Belum (membusuk) hanya sebagian wajah korban sudah mulai membengkak," ujar Priadi.

Terpisah, polisi menyebutkan tak ditemukan luka terbuka dan patah tulang dari mayat yang ditemukan di Kali Bekasi tersebut.

 "Dari hasil sementara tidak ditemukan luka terbuka kepada ketujuh jenazah dan tidak ada patah pada tulang, pada alat gerak," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra kepada wartawan di RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur, Minggu (22/9/2024), dikutip dari Antara.

Wira mengatakan hanya itu saja hasil diskusi sementara pada Minggu ini, terkait autopsi akan dilaksanakan pada Senin (23/9/2024).

Dia menyatakan memang para remaja ini loncat ke kali sebelum ditemukan menjadi mayat. Kemudian, masih ada beberapa mayat yang belum bisa diidentifikasi.

Dia menambahkan untuk hasil pemeriksaan lebih detail bisa ditanyakan ke Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Mabes Polri.

Hingga kini, kasus penemuan mayat tersebut masih ditangani Polres Metro Bekasi Kota.

"Masih ditangani di Bekasi dulu nanti kita 'back-up'," ujarnya.

Belum Diketahui Identitas Tujuh Mayat

Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur tengah memeriksa identitas dua jenazah dengan berkolaborasi dengan INAFIS untuk pengambilan sidik jari dari jenazah yang terendam dalam air.

Adapun pemeriksaan sidik jari, gigi, dan DNA masuk dalam identifikasi utama (primer identifier). Sedangkan jam analog, kalung dan baju termasuk identitas sekunder (secondary identifier).

Dalam pemeriksaan, RS Polri mengumpulkan beragam pihak terkait untuk bisa cepat mengidentifikasi mayat yang ditemukan di Kali Bekasi.

"Kami sudah mengumpulkan tim yang meliputi tim kedokteran forensik termasuk dari Mabes Polri, tim kedokteran gigi forensik, tim DNA, tim INAFIS dan sidik jari, serta tim forensik dari FK UI," kata Kepala Bidang Pelayanan Doktor Kepolisian RS Bhayangkara Kombes Pol Hery Wijatmoko kepada wartawan di Jakarta, Minggu (22/9/2024), dikutip dari Antara.

Pihak RS Polri meminta keluarga korban untuk membawa alat pribadi mereka seperti sikat gigi guna pemeriksaan sampel (deoxyribo nucleic acid/DNA) mayat.

"Bawa kartu identitas, kartu keluarga, alat-alat pribadi yang diduga milik korban, misalnya sikat gigi, sisir, atau baju pribadi yang belum dicuci termasuk topi," kata Hery.

Hery mengatakan keluarga bisa membawa barang-barang milik korban termasuk foto semasa hidup korban yang terlihat giginya.

Dia menilai semakin banyak barang yang dibawa keluarga, maka semakin cepat untuk mengidentifikasi identitas korban.

"Jadi, nanti kami data antemortem tersebut akan kami cocokkan dengan yang yang kami temuan di postmortem jenazah," ujarnya.

Maka itu, dia mengimbau kepada keluarga yang merasa kehilangan bisa menyiapkan informasi dan membawa identitas ke gedung identifikasi korban meninggal saat bencana atau kecelakaan (disaster victim Identification/DVI) RS Polri.

"Keluarga atau teman yang memiliki informasi dapat menghubungi rumah sakit di gedung DVI atau hubungi 0218093288," ujarnya.

0 comments

    Leave a Reply