May 1, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Kritisi Gagasan, Jangan Fisik Capres-cawapres: PDIP

IVOOX.id, Jakarta - Politisi PDI Perjuangan Charles Honoris mengingatkan aktivis perempuan Ratna Sarumpaet untuk mengkritisi gagasan dan bukan menyerang fisik dalam menilai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

"Pernyataan Ratna Sarumpaet yang menyebut KH Ma'ruf Amin, sudah terlalu tua dan sakit, adalah menyerang fisik dan sangat tidak etis," kata Charles Honoris di Jakarta, Minggu (12/8).

Menurut Charles, kompetisi pemilihan presiden tahun 2019 belum dimulai, tapi Ratna Sarumpaet dinilai sudah menyerang fisik KH Ma'ruf Amin. "Dalam kompetisi pemilu presiden, seharusnya berdebat soal gagasan dan bukan malah menyerang fisik," katanya.

Anggota Komisi I DPR RI ini menjelaskan, soal usia kiai Ma'ruf Amin saat ini 75 tahun sudah sesuai aturan dan tidak ada aturan undang-undang yang dilanggar. "Tidak ada istilah ketuaan bagi capres-cawapres karena dalam undang-undang tidak mengatur batas usia maksimal, tapi hanya mengatur usia minimal, paling rendah 40 tahun," katanya.

Faktor usia juga tidak selalu bekaitan dengan produktivitas, kinerja dan kepemimpinan seseorang. Dia mencontohkan, Wakil Presiden Jusuf Kalla, saat ini berusia 76 tahun, yakni lebih tua setahun dari pada KH Ma"ruf Amin, masih sangat mampu menjalankan tugasnya sebagai wakil presiden.

"Kepemimpinan Pak Ma’ruf Amin di MUI dan PBNU selama ini berjalan baik. Sebaliknya, banyak juga politisi muda yang tidak produktif, dan bahkan terjerat kasus hukum karena narkoba atau korupsi. Jadi usia tidak selalu mencerminkan kinerja," ujar Charles, dikutip Antara.

Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan DKI Jakarta III ini menyatakan, heran terhadap Ratna Sarumpaet yang menyebutkan KH Ma'ruf Amin mengidap penyakit.

Menurut dia, pemeriksaan kesehatan terhadap pasangan capres-cawapres pun belum dilakukan tapi Ratna Sarumpaet sudah menyebut KH Ma'ruf Amin tidak sehat. "Setahu saya Ratna Sarumpaet itu seniman, tapi kenapa saat ini tiba-tiba menjadi dokter. Ratna juga memvonis seseorang tanpa bukti," katanya.

Di sisi lain, soal pilihan Joko Widodo kepada KH Ma’ruf Amin sebagai cawapres, Charles menilai, hal itu sudah melalui pertimbangan politik yang sangat matang. "Pak Jokowi tidak akan sembarangan memilih. Kiai Ma’ruf adalah pilihan terbaik untuk realitas politik saat ini,” ujarnya.

0 comments

    Leave a Reply