May 5, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Kriminal Turun, Penyalahgunaan Narkoba Meningkat

IVOOX.id, Jakarta - Selama 2018, sejumlah kasus kriminal yang ditangani Polres Mojokerto Kota mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Namun demikian, jumlah penyalahgunaan narkoba dan kecelakaan di 2018 mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya.

Kapolres Mojokerto Kota AKBP Sigit Dany Sutiyono mengatakan, angka kriminalitas yang berhasil diungkap jajaran Satreskrim selama 2018 sebanyak 220 kasus. "Jumlah ini menurun dibanding 2017 dan 2016. Tahun 2016 sebanyak 282 kasus dan tahun 2017 sebanyak 257 kasus," ungkapnya, Jumat (28/12/2018).

Kapolresta mengungkapkan, analisa keberhasilan tersebut bisa dilakukan karena semua pendekatan yang dilakukan bersinergi dengan masyarakat. Pencegahan dan penegakan hukum membuat masyarakat menjadi terlindung, masyarakat lebih cerdas dan waspada sehingga peluang munculnya tindak pidana bisa diantisipasi.

"Peluang pelaku untuk melakukan tindakan pidana tidak ada karena penjagaan. Aspek penyelesaian kasus, sedikit penurunan tahun lalu karena jumlah kasus lebih sedikit tapi secara umum baik. Yakni sebanyak 66 persen dapat diselesaikan dan selebihnya masih dalam proses. Keberhasilan kinerja kepolisian menurunkan rata-rata resiko masyarakat kena dampak kriminal," katanya.

Sementara kejadian yang menjadi indikator utama di wilayah Polres Mojokerto Kota yakni, narkoba, penipuan dan penggelapan, pencurian, penganiayaan dan judi. Secara umum yang terjadi peningkatan yakni kasus narkoba. Sebanyak 71 kejadian di 2018, 63 kejadian di 2017 dan 52 kejadian di 2016. Kerawanan terhadap penyebaran narkoba mengalami peningkatan.

"Kasus tipiring (tindak pidana ringan) pada 2018 sebanyak 117 kasus, tahun 2016 sebanyak 155 kasus dan tahun 2016 sebanyak 103 kasus, begitu juga kasus kecelakaan juga meningkat. Faktor utama karena peningkatan kendaraan bermotor dan penambahan sarana dan prasarana serta kesadaran pengguna akan tertib berlalu lintas. Tahun 2018 sebanyak 362 kasus, 2017 sebanyak 322 kasus dan 2016 sebanyak 272 kasus," ujarnya.

Meski jumlah kasus mengalami peningkatan, namun fatalistas bisa ditekan. Kapolresta menegaskan, selama 2018 ada kasus yang menonjol dan berhasil diungkap yakni kasus pembakaran toko Warna-warni. Kasus tersebut dinilai menarik, karena modus dan motif pelaku cukup unik. Yakni untuk mendapatkan asuransi dan menghindari kewajiban perbankan. Tapi mampu diungkap jajarannya.

"Ini berkat kerjasama dengan Polda Jateng dan Metro Jaya. Juga kasus kekerasan terhadap anak hingga korban meninggal dunia, kita juga melakukan kerja sama Polda Metro Jaya. Kasus tipikor sampai saat ini, Unit Pemberantasan Pungli mengungkap tiga kejadian dan sudah dilimpahkan Inspektorat Pemkot Mojokerto. Serta kasus pengungkapan bandar narkoba dengan BB 161,58 gram sabu," tegasnya.

Keberhasilan Polres Mojokerto Kota dengan berhasil mencapai predikat baik, tegas Kapolresta, tidak lepas dari budaya kerja dan pola pikir baru, peningkatan pelayanan publik dan dukungan masyarakat Mojokerto dan sinergi bersama instansi terkait. Sejumlah MOU juga dilakukan Polres Mojokerto Kota dengan sejumlah instansi terkait di tahun 2018. Polres Mojokerto Kota di tahun 2018 juga berhasil menciptakan inovasi berbasis IT.

"Yakni command center, security aplication, cashless payment system, SIM Samsat terminal dan SIM Samsat corner. Berbagai inovasi nonton IT juga dilakukan diantaranya Posaka (Polisi Sahabat Komunitas), Candi Mas (Cangkrukan Gali Informasi di Masyarakat), Patroli Gajah Mada (Gerak Jelajah Sapa Masyarakat dengan Bersepeda), Paso Pati (Pelayanan Publik Malam Sabtu Polres Mojokerto Kota Bersinergi) dan Sinoman (Polisi Pengayom Seniman dan Anak Jalanan)," pungkasnya.

0 comments

    Leave a Reply