May 5, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Kredit Perbankan Sulit Tumbuh Double Digit

IVOOX.id, Jakarta - Analis Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira Adhinegara meyakini, pertumbuhan kredit industri perbankan tahun ini bakal sulit tembus double digit. 

Hal ini seiring dengan tren bunga tinggi, seiring tekanan The Fed dan pelonggaran moneter Bank Indonesia (BI) sudah habis. Sehingga debitur korporasi lebih memilih untuk menerbitkan saham dan obligasi, sebagai sumber pendanaannya.

"Pembiayaan korporasi melalui pasar modal, seperti penerbitan saham (IPO dan rights issue), obligasi korporasi, dan medium term notes (MTN) terus mengalami peningkatan sebesar 29,8% pada 2017," ungkap dia si Jakarta, Kamis (15/3/2018).

Apalagi, Bhima mengaku, selain besarnya permintaan investor asing terutama yang denominasi dolar atau global bond, Bunga obligasi juga terbilang lebih murah dengan tenor yang sama dengan kredit perbankan.

Kondisi tersebut tentu dapat berdampak ke perbankan dari sisi penyaluran kredit. Sehingga otomatis dapat membuat perang suku bunga di perbankan.

"Rata-rata bunga kredit bank umum 11,3 persen. Sementara rata-rata kupon obligasi 6,9-11 persen untk obligasi tergantung tenor dan rating. Dipastikan menganggu penyaluran kredit bank. Otomatis pertumbuhan kredit sulit mencapai dobel digit hanya kisaran 8,5-9,5 persen," terang dia.

Seperti diketahui, Bank Indonesia (BI) mencatat, penyaluran kredit perbankan pada akhir Desember 2017 mencapai Rp4.763,2 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 8,2 persen (yoy), atau lebih tinggi bila dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 7,4 persen (yoy).

Seperti dikutip dari laman BI, peningkatan pertumbuhan kredit perbankan terjadi pada seluruh jenis penggunaannya, kredit modal kerja (KMK) yang terakselerasi dari 7,3 persen (yoy) pada November 2017 menjadi 8,3 persen (yoy).

Kemudian, untuk kredit investasi meningkat dari 4,6 persen (yoy) menjadi 4,8 persen (yoy) di bulan Desember 2017. Sementara itu kredit konsumsi (KK) juga tercatat tumbuh dari 10,2 persen (yoy) pada bulan November 2017 menjadi sebesar 10,9 persen (yoy) di bulan Desember 2017.

Disisi lain penyaluran kredit perbankan Januari 2018 hanya sebesar Rp4.661 triliun atau mengalami pertumbuhan mencapai 7,4 persen (yoy) bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya diperiode yang sama.

Pertumbuhan kredit di bulan Januari 2018 tersebut lebih rendah bila dibandingkan dengan bulan Desember 2017 yang mampu mencatatkan pertumbuhan sebesar 8,2 persen (yoy). [ava]

0 comments

    Leave a Reply