Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp372,02 Triliun

iVooxid, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp372,02 triliun di sepanjang sembilan bulan pertama 2016, atau tumbuh 21,1 persen bila dibanding kredit sebesar Rp307,12 triliun di periode yang sama tahun 2015.

"Terjadi percepatan penyaluran kredit sejak kuartal I-2016 yang disebabkan oleh kebijakan-kebijakan yang ditempuh manajemen. Kredit kuartal III ini juga jauh lebih cepat dibanding pertumbuhan kredit di industri yang mencapai 7,6 persen per Agustus 2016," ungkap ‎Direktur Utama BNI Achmad Baiquni di Jakarta, Kamis (13/10/2016).

Penyaluran kredit BNI ke sektor business banking masih menjadi yang terbesar dengan komposisi 73 persen dari total kredit atau sebesar Rp271,68 triliun.

Dalam meningkatkan penyaluran kredit ke segmen korporasi, manajemen telah menjalankan tiga paduan strategi. Pertaman fokus pada pembiayaan proyek infrastruktur dan BUMN.

"Kedua, fokus pada pembiayaan sektor berisiko rendah seperti konstruksi, pertanian, serta sektor listrik, gas, dan air. Ketiga, tidak melakukan ekspansi ke sektor yang berisiko cukup tinggi, karena faktor eksternal, seperti sektor minyak dan pertambangan," tegas Baiquni.

Perusahaan juga siapkan strategi untuk mengoptimalkan kredit ke segmen menengah, seperti meningkatkan kualitas monitoring pembiayaan kredit segmen menengah melalui pemberian kewenangan pimpinan wilayah, dan mengoptimalkan debitur-debitur segmen menengah yang merupakan supply chain financing debitur korporasi.

"Adapun penguatan kredit pada segmen kecil dilakukan beberapa hal, seperti mengoptimalkan jaringan melalui penetapan outlet sebagai full branch, dan fokus pada pembiayaan produk Kredit Usaha Rakyat (KUR)," ucap Baiquni.

Selain penyaluran kredit ke sektor business banking, BNI juga mengucurkan pembiayaan ke sektor consumer banking dengan alokasi 16,9 persen dari total kredit, terutama pada kredit kepemilikan rumah (BNI Griya), kartu kredit, dan fleksi.[ava]