May 3, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Krakatau Steel akan Biayai Pembangunan PLTU Bernilai US$40 Juta

iVooxid, Jakarta - PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) akan membiayai pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik PT Krakatau Daya Listrik, anak usaha perseroan, berkapasitas 2x80 megawatt (MW) bernilai US$40 juta.

“Dana untuk pembangunan PLTU tersebut akan diambil dari belanja modal Krakatau Steel pada 2017 yang dianggarkan sebesar US$200 juta,” ujar Sukandar, Direktur Utama KRAS, Selasa (20/12).

Sukandar mengemukakan, jika dibanding pada 2016 sebesar US$180 juta, maka dana belanja modal KRAS tahun depan tercatat lebih tinggi sekitar 11%. Selain untuk pembangunan PLTU Krakatau Daya Listrik, dana belanja modal tersebut juga digunakan untuk membiayai pembangunan pabrik hot strip mill (HSM) II, push and packing line dan reversing mill.

Pada 2016, manajemen KRAS mengalokasikan dana belanja modal US$180 juta untuk membiayai pembangunan pabrik hot strip mill (HSM) II dan Blast Furnace.

Sukandar menjelaskan, seluruh dana belanja modal pada 2017 tersebut berasal dari pinjaman perbankan. Untuk memperoleh pendanaan dari luar perseroan, maka perseroan masih akan memilih dan mempertimbangkan bank yang akan mendanai proyek pembangunan PLTU milik Krakatau Daya Listrik tersebut.

Disamping itu, demikian Sukandar, perseroan melalui anak usahanya, PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC) saat ini sedang mengakuisisi lahan di Anyer, Provinsi Banten, seluas 500 hektar (ha). Lahan itu akan digunakan untuk pengembangan kawasan industri.

“Cadangan lahan kami sedikit, sehingga harus melakukan akuisisi lahan baru. Total investasi yang dibutuhkan untuk akuisisi 500 ha lahan tersebut antara Rp700-750 miliar," tutur Sukandar.

Hingga kini, menurut Sukandar, perseroan sudah mengakuisisi lahan seluas 450 ha. Sekitar 100 ha lahan tersebut akan dikembangkan pada triwulan keempat 2017. ‎Krakatau optimistis dapat memasarkan kawasan industri tersebut pada triwulan pertama 2018. “Jika akuisisi 500 ha lahan tersebut selesai, maka total cadangan lahan perseroan menjadi 1.130 ha,” imbuhnya.

Sukandar mengatakan, perseroan juga sedang menjajaki kemungkinan pengembangan kawasan industri baru di Bojonegoro dan Subang melalui sinergi dengan dua anak usaha BUMN. Kendati demikian, rencana tersebut baru dalam tahap uji kelayakan.[abr]

0 comments

    Leave a Reply