KPU Akui Ada Kesalahan Data di 1.223 TPS saat Hitung Suara di Sirekap

IVOOX.id - Komisioner KPU (Komisi Pemilihan Umum) Betty Epsilon Idroos mengungkapkan bahwa masih terdapat sejumlah besar anomali data yang teridentifikasi dalam Sirekap (Sistem Informasi Rekapitulasi).

Menurut Betty, dalam konferensi pers pukul 08.52 WIB pada Senin, (19/2/2024) di kantor pusat KPU RI di Menteng, Jakarta Pusat, terdapat laporan tentang 1.223 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang mengalami kesalahan data.

"Dari total lebih dari 800 ribu TPS yang tersebar di seluruh Indonesia, kami telah mengidentifikasi 1.223 TPS dengan kesalahan data dalam proses penghitungan suara," kata Betty.

Betty menjelaskan bahwa kesalahan data ini melibatkan berbagai aspek, termasuk kecocokan antara jumlah suara yang direkam dengan jumlah yang seharusnya. "Setelah dilakukan analisis oleh sistem, kami menemukan bahwa beberapa data tidak sesuai dengan yang diharapkan," tambahnya.

Lebih lanjut, Betty mengungkapkan bahwa dari 822 TPS yang terlibat dalam kesalahan data, semua pasangan calon terlibat dalam 108 TPS, sementara sebagian pasangan calon terlibat dalam 233 TPS lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa kesalahan data tidak terbatas pada satu pasangan calon, tetapi tersebar di seluruh pemilihan.

Meskipun KPU telah menerima data penghitungan suara dari 586.646 TPS, Betty menekankan bahwa proses pengumpulan data masih berlangsung. "Meskipun kami telah menerima data dari lebih dari setengah jumlah TPS, kami tetap berupaya keras untuk memastikan bahwa seluruh data yang masuk akurat dan dapat dipercaya," ujarnya.

Dalam upaya memastikan keakuratan data, KPU melakukan pemantauan dan pemrosesan terus-menerus. Betty menegaskan bahwa jika ada kesalahan data yang terdeteksi, KPU akan segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memperbaikinya.

"Dalam tabel yang kami sampaikan kepada publik, kami menyajikan informasi secara transparan tentang jumlah kesalahan data yang terdeteksi setiap harinya, jumlah data yang telah diperiksa, serta langkah-langkah yang telah diambil untuk memperbaikinya. Kami berkomitmen untuk tetap transparan dan terbuka tentang proses kami," tambah Betty.

Betty menyatakan bahwa KPU siap untuk mengatasi masalah ini dengan tekad dan integritas. Dalam menghadapi kritik dan tekanan publik, KPU berkomitmen untuk menjaga integritas dan kepercayaan masyarakat terhadap proses demokratis yang sedang berlangsung.