May 4, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Korban Banjir MandaiIing Natal Kembali ke Rumah

IVOOX.id, Medan -  Ratusan warga korban banjir bandang di beberapa Kecamatan Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara, yang selama ini ditampung di Posko, Balai Desa, dan Gedung Sekolah telah kembali ke rumah masing-masing.

"Korban banjir tersebut, telah membersihkan rumah mereka yang hampir satu minggu lebih ditinggalkan," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mandailing Natal, Muhammad Yasir saat dihubungi dari Medan, Selasa (23/10)

Warga yang kembali ke rumah itu, menurut dia berasal dari Kecamatan Ulu Pungkut, Kecamatan Aek Batang Gadis, dan Kecamatan Natal, Kabupaten Mandailing Natal.

"Ketiga Kecamatan itu cukup parah akibat banjir yang terjadi di wilayah Pantai Barat Sumatera," lanjutnya, seperti yang dikutip Antara.

Ia menambahkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mandailing Natal, juga telah menyalurkan bantuan diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada ketiga kecamatan tersebut.

Bantuan untuk Kecamatan Ulu Pungkut sebanyak 200 paket, Kecamatan Aek Batang Gadis 400 paket, Kecamatan Natal 400 paket, dan telah diterima warga korban banjir.

"Sebanyak 1.700 paket bantuan dari Presiden Jokowi diterima Pemkab Mandailing Natal, Kamis (18/10) melalui Sekretariat Negara (Setneg)," katanya.

Dalam musibah banjir yang terjadi Jumat 12 Oktober 2018 di Desa Muara Saladi, Kecamatan Ulu Pungkut, Kabupaten Mandailing Natal, 12 pelajar SD Negeri 235 Muara Saladi menjadi korban meninggal.

Banjir bandang juga mengakibatkan 12 rumah warga hanyut dan rusak total, sembilan rumah lainnya rusak berat, serta tiga fasilitas umum berupa poliklinik desa, gedung SD Negeri 235, dan gedung PKK juga rusak total.

Kemudian, banjir di Kecamatan Aek Batang Gadis, Senin (15/10) 10 desa terkena dampak banjir, yakni Desa Transmigrasi SP I, Transmigrasi SP II Singkuang, dan Desa Hutaimbaru

Desa Ranto Panjang Dusun Pagaran Joring, Desa Lubuk Kapundung, Desa Lubuk Kapundung II, Desa Manuncang, Desa Sale Baru Dusun Bronjong, Desa Singkuang II, dan Desa Tagilang Julu.

Paling parah terkena dampak banjir tersebut adalah Desa Transmigrasi SP I dan Transmigrasi SP II Singkuang, di mana satu unit rumah roboh.

Di Desa Lubuk Kapundung, 50 hektare areal pertanian warga terendam banjir dan bangunan sarana air bersih juga rusak berat.

Kemudian, Desa Tagilang Julu juga mengakibatkan 49 rumah penduduk terendam air, lima rumah hanyut, 12 rumah rusak berat, 11 rusak ringan dan satu unit surau rusak berat.

0 comments

    Leave a Reply