April 25, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Konsep Pembangunan Ekonomi Kedua Pasang Capres-cawapres Tak Meyakinkan

IVOOX.id, Jakarta - Pakar ekonomi Faisal Basri mengatakan dua calon presiden (capres) yang bersaing dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 tidak ada yang meyakinkan dari sisi pembangunan ekonomi, sehingga perlu peran dari masyarakat sipil agar tidak bergantung pada pemimpin.

"Perekonomian Indonesia memang tumbuh, tetapi lelet. Angka pengangguran turun, tapi definisi pengangguran tidak jelas," kata Faisal dalam sebuah diskusi di Jakarta, Kamis (21/3).

Faisal mengatakan pendapatan per kapita Indonesia saat ini di angka 3.500 dolar Amerika Serikat (AS). Bila pertumbuhan setiap tahun hanya lima persen hingga enam persen, maka pada 2030 hanya akan menjadi 8.500 dolar AS.

"Angka itu masih akan jauh dari negara lain. Kalau seperti ini terus, masa depan kita tua nanti akan sengsara," ujarnya, dikutip Antara.

Faisal menyoroti kebijakan pemberian sertifikat tanah kepada rakyat. Menurut dia, rakyat diberi tanah satu hektare, tetapi kemudian bingung untuk mengembangkannya secara produktif.

Seharusnya, program pemberian sertifikat tanah itu melibatkan masyarakat sipil, seperti Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang selama ini bergerak di bidang pemberdayaan ekonomi.

"Jadi tanah tetap milik rakyat, tapi ACT terlibat dalam pengelolaannya agar lebih produktif sehingga meningkatkan kesejahteraan rakyat," tuturnya.

Faisal mengatakan Indonesia merdeka hampir bersamaan dengan beberapa negara lain seperti Malaysia, Filipina, dan Korea. Namun, negara-negara tersebut telah berhasil melampaui perekonomian Indonesia.

"Korea Selatan terus meroket. Pendapatan per kapita Filipina juga sudah menyusul kita. China saat 1997, lebih menderita daripada Indonesia, tetapi saat ini mereka sudah menyusul kita," katanya.

ACT bekerja sama dengan Global Wakaf mengadakan diskusi bertajuk "Sharing with the Master" bertema "Meneropong Masa Depan Makro Ekonomi Nasional dan Peran Strategis Wakaf dalam Pengentasan Kemiskinan".

Diskusi tersebut menghadirkan Faisal Basri dengan dipandu praktisi komunikasi Zaim Uchrowi sebagai moderator.

0 comments

    Leave a Reply