April 26, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

KLHK Bantu Sarana Angkut Limbah Medis Paska Gempa Sulawesi Tengah

IVOOX.id, Jakarta -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Senin, 17 Desember 2018. KLHK menyerahkan bantuan Sarana Angkut Limbah Medis berupa empat unit motor box beroda tiga kepada Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah. Alat angkut limbah medis ini dapat mempercepat proses pemindahan limbah medis dari Rumah Sakit ke truk pengangkut. Hali ini juga untuk menghindari terjadinya penyebaran penyakit, akibat penumpukan limbah medis yang terlalu lama tidak diangkut.


“Penanganan tumpukan limbah medis di Rumah Sakit di wilayah yang terkena bencana, harus cepat dilakukan. Limbah medis harus segera dimusnahkan, untuk menghindari terjadinya penyebaran penyakit kepada pasien, petugas, pengunjung, maupun masyarakat sekitarnya. Kami berharap bantuan ini bermanfaat dan digunakan sebagai alat angkut limbah medis di fasilitas pelayanan kesehatan yang tidak dapat diakses oleh alat angkut limbah medis berupa truk,” ujar Direktur Penilaian Kinerja Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Non B3 KLHK Sinta Saptarina, dalam acara Serah Terima Bantuan Alat Angkut Limbah Medis ini.


Mewakili KLHK, Sinta menyerahkan bantuan tersebut kepada Asisten III Provinsi Sulawesi Tengah Mulyono, didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Tengah Abdul Rahim, di kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah Palu, (14/12/2018). Selanjutnya, keempat unit alat angkut limbah medis, disampaikan ke Dinas Lingkungan Hidup Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Donggala. Ketiga wilayah tersebut, merupakan area terkena bencana dengan jumlah tumpukan limbah medis yang cukup signifikan.


“Sebagaimana Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, limbah medis yang dihasilkan dari pelayanan kesehatan termasuk sebagai limbah B3 yang wajib dikelola. Hal ini disebabkan sifatnya yang antara lain infeksius, sitotoksik dan sifat berbahaya lainnya,” jelasnya.


Bencana gempa bumi berkekuatan 7,4 skala Richter dan tsunami yang melanda Palu, Sulawesi Tengah, dan sekitarnya pada tanggal beberapa waktu lalu, menyebabkan korban ribuan orang meninggal dan lebih dari 500 orang luka berat. Korban luka dirawat di beberapa Rumah Sakit di Palu, Sigi, dan Donggala. Akibat penanganan korban tersebut dihasilkan limbah medis sebanyak kurang lebih 10,5 ton di beberapa rumah sakit.


“Tumpukan limbah medis di Rumah Sakit tersebut, tidak mudah akses transportasinya, sehingga diperlukan alat angkut limbah medis yang bersifat “compact”. Dalam mengatasi hal ini, KLHK membantu penyediaan alat angkut limbah medis roda tiga, sebagai alat transportasi dari Rumah Sakit ke lokasi truk pengangkut limbah medis yang telah memiliki izin pengangkutan limbah B3, untuk selanjutnya diserahkan ke jasa pengolah limbah medis yang telah berizin,” pungkas Sinta. (Adhi Teguh)

0 comments

    Leave a Reply