October 5, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Klaim Tak Ada Titik Panas, Kepala Bappenas Bilang Lokasi Ibukota Baru Risiko Kecil Terkena Karhutla

IVOOX.id, Jakarta - Merespons berita bahwa lokasi ibukota baru negara di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara tertutup kabut asap, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Bambang Brodjonegoro mengklaim risiko bencana termasuk kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di lokasi ibu kota baru tersebut merupakan yang paling kecil dibanding wilayah-wilayah lainnya.

Bambang, usai diskusi di kantornya Jakarta, Senin (16/9), mengatakan pemerintah sudah meneliti wilayah dan kondisi tanah sebelum menentukan dua kabupaten tersebut menjadi ibu kota baru. Hasilnya kondisi lahan di Penajam dan Kutai tidak mengandung gambut ataupun bahan alam yang mudah terbakar seperti batu bara.

"Titik panas tidak ada di situ dan itu kan sekarang jadi hutan tanaman industri," kata Bambang, dikutip Antara.

Bambang mengakui memang bisa saja terjadi kebakaran hutan di wilayah Penajam dan Kutai Kartanegara. Namun sumber kebakaran tersebut, ujar Bambang, bukan dari wilayah Penajam dan Kutai Kartenegara.

"Lokasi tanah sudah dicek tidak mengandung bahan gambut maupun bahan yang mudah terbakar seperti batu bara," kata dia.

Pernyataan Bambang tersebut menjawab pemberitaan mengenai terjadinya kebakaran hutan di Penajam dan Kutai Kartenegara dalam beberapa hari terakhir.

Dua wilayah tersebut dipilih untuk menjadi pusat pemerintahan dan ibu kora baru menggantikan DKI Jakarta. Konstruksi fisik pembangunan ibu kota baru itu akan dimulai pada 2021.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, hingga akhir pekan kemarin mencatat sekurangnya telah terjadi 30 kali kebakaran hutan dan lahan di daerah yang telah ditetapkan sebagai lokasi pemindahan Ibu kota Negara RI tersebut.

"Hingga saat ini tercatat lebih dari 30 kebakaran lahan terjadi di wilayah Penajam Paser Utara," ucap Kepala Ex-Officio BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara, Tohar ketika dihubungi, Sabtu.

Untuk kebakaran lahan terbesar lanjut ia, di wilayah RT 11 dan 12 Kelurahan Petung, hingga di RT 03 Desa Giripurwa, Kecamatan Penajam.

Lahan di RT 11 dan 12 Kelurahan Petung, hingga RT 03 Desa Giripurwa yang terbakar tersebut merupakan lahan gambut dan masih dilakukan pemadaman.

Luasan lahan gambut yang tebal dan cuaca panas disertai angin kencang menambah kobaran api dan menjadikan api cepat merambat.

Data sementara BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara, luasan lahan gambut yang terbakar di wilayah Kelurahan Petung dan Giripurwa tersebut sekitar 100 hektare dan masih mengeluarkan asap tebal.


0 comments

    Leave a Reply