KKP Pastikan Ketersediaan Ikan Selama Ramadan hingga Lebaran Aman | iVoox Indonesia

March 28, 2025

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

KKP Pastikan Ketersediaan Ikan Selama Ramadan hingga Lebaran Aman

IVOOX.id – Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Budi Sulistiyo mengatakan, pihaknya memastikan ketersediaan ikan selama Ramadan dan Idulfitri tetap aman. 

KKP kata dia sudah menyiapkan sejumlah strategi mulai dari pemantauan stok dan harga ikan berkala di sentra produksi, sentra pengolahan dan sentra distribusi. Selain itu, dilakukan konsolidasi distribusi dan transportasi angkut ikan multi moda.

Budi mengatakan KKP juga memantau ketersediaan sarana penyimpanan rantai dingin di seluruh Indonesia serta informasi okupansi, hingga penjaminan mutu selama distribusi ikan.

"Kami ada beberapa program seperti warehouse management system (WMS) untuk memantau okupansi di gudang beku," ujar Budi saat konferensi pers KKP, di Jakarta, Rabu (5/3/2025).

Berdasarkan analisis tim Ditjen PDSPKP, diperkirakan ketersediaan ikan selama periode Maret 2025 mencapai 1,06 juta ton. Jumlah tersebut lebih tinggi dibanding Februari sebesar 1,03 juta ton. Begitu juga dari sisi kebutuhan, selama bulan Maret diprediksi sebesar 0,85 juta ton, naik dibanding Februari sebesar 0,79 juta ton.

"Dari sisi ketersediaan kita bisa katakan aman, artinya masyarakat bisa tenang dan menikmati ikan sebagai sajian di bulan Ramadan," kata Budi.

Budi memastikan KKP juga telah memetakan preferensi konsumsi ikan di daerah. Dia menyontohkan di Jakarta, masyarakat lebih memilih kembung, lele, tuna-cakalang-tongkol, tilapia dan bandeng.

"Tentu ini berbeda dengan Banjarmasin yang lebih memilih gabus atau haruan, patin dan lain-lain," katanya.

Dengan ketersediaan ikan yang aman, Budi berharap masyarakat untuk terus mau dan bangga mengonsumsi ikan. Menurutnya, dengan menjadikan ikan sebagai menu berbuka atau sahur serta lebaran, konsumen turut mendukung para nelayan, pembudidaya, pengolahan hingga pemasar perikanan.

"Sebagai masyarakat maritim, tentu konsumsi ikan bukan hanya bikin kita merdeka protein 100 gram, tapi juga turut menggerakkan ekonomi maritim," katanya.

0 comments

    Leave a Reply