October 5, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Ketua Satgas Covid-19: Tenaga Kesehatan Libur Seminggu, Tiket Pesawat, Kereta, Hotel, Wajib Diskon 50 Persen

IVOOX.id, Jakarta - Ketua Satgas Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo mengusulkan agar tenaga kesehatan (nakes) diberikan perlindungan.

Di mana saat ini tingginya tingkat fatalitas tenaga kesehatan.

Data per 28 Desember 2020, total ada 507 nakes dari 29 provinsi di Indonesia yang telah gugur karena Covid-19.

Angka terbesar sebanyak 96 nakes, termasuk 57 dokter yang gugur di bulan Desember 2020. Angka fatalitas nakes tertinggi dalam sebulan selama pandemi berlangsung.

Keprihatinan itu memunculkan ide Pembentukan Bidang Perlindungan Tenaga Kesehatan pada Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nasional.

“Tenaga kerja kesehatan beristirahat atau libur, itu bukan hak, tapi wajib!” tegas Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo.

Tak sekadar ide, Kamis (31/12/2020) Doni Monardo menggelar rapat virtual yang menghadirkan para pihak terkait.

Termasuk Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Unsur-unsur lain, di antaranya PB IDI, PP PMI, PPNI, KKI, Puskes TNI, PERSI, PERDATIN, dan lain-lain.

Pada prinsipnya, program pembentukan Bidang Perlindungan Tenaga Kesehatan tadi sudah mendapat persetujuan dan dukungan para pihak terkait.

Termasuk dari KPCPEN dan Menkes. Diharapkan, bidang perlindungan nakes ini bisa efektif bekerja awal tahun 2021.

Ketua Satgas Covid-19, Letjen TNI Doni Monardo mengusulkan agar tenaga kesehatan (nakes) diberikan perlindungan. Salah satunya dengan mengusulkan memberikan libur seminggu, dan tiket pesawat, kereta api, hingga hotel, wajib diberi diskon 50 persen untuk tenaga kesehatan.

Semua yang diperlukan terkait protap atau SOP bidang, Doni minta segera disiapkan.

Harus diatur mekanisme dokter beristirahat.

Misalnya, setelah tiga bulan bekerja terus-menerus, wajib istirahat selama seminggu.

Selama istirahat, semua kebutuhan dipenuhi.

Penghasilan tetap diberikan secara penuh.

Jika perlu diatur fasilitas penunjang lain.

Misal, jika nakes hendak berlibur maka airlines, kereta api, hotel, wajib memberi diskon sampai 50 persen. Dan yang terpenting, manakala nakes sakit, harus mendapatkan prioritas penanganan.

“Jangan sampai terjadi dokter atau nakes justru kesulitan mendapatkan layanan kesehatan dari rumah sakit,” kata Doni.

Point penting lain yang disampaikan Doni Monardo adalah agar Bidang Perlindungan Tenaga Kesehatan harus menyiapkan mitigasi agar nakes tidak sampai sakit, apalagi masuk ICU.

“Dengan begitu, kita bisa menekan angka fatalitas nakes pada titik paling rendah,” kata Doni.

Mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu menggaris bawahi bahwa bukan hanya masyarakat umum yang harus melakukan perubahan perilaku.

Akan tetapi mereka para nakes juga wajib merubah perilaku dengan mengatur jadwal libur/istirahat dalam tekanan kerja yang tinggi.

"Perubahan perilaku di jajaran nakes adalah wajib. Libur dan istirahat bagi nakes adalah kewajiban,” tegasnya.

Prioritas

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menargetkan sebanyak 21,2 juta warga Jawa Tengah mendapatkan vaksin Covid-19. Dari jumlah itu, tenaga kesehatan menjadi prioritas saat proses vaksin berlangsung.

Hal itu disampaikan Ganjar usai memimpin rapat penanggulangan Covid-19 di Gedung A Lantai 2 kompleks Pemprov Jateng, Senin (14/12).

Ganjar menerangkan, untuk tahap pertama, Jawa Tengah akan mendapatkan vaksin sebanyak 421.000 dosis, sementara sisanya masih menunggu keputusan dari pemerintah pusat.

"Tahap pertama kita dapat 421.000 dosis yang akan kami prioritaskan untuk tenaga kesehatan. Memang baru sedikit, karena tingkat kebutuhan di Jateng kira-kira 21.252.747 dosis. Kami sudah menghitung termasuk urut-urutan siapa sasaran penerima vaksinnya," katanya.

Dari target 21,2 juta penerima vaksin di Jateng itu, Ganjar merinci bahwa prioritas pertama adalah tenaga kesehatan sipil sebanyak 22.947 orang, tenaga kesehatan dari TNI sebanyak 1.358 orang dan tenaga medis Polri sebanyak 965 orang.

"Setelah itu, baru untuk anggota BPJS Penerima Bantuan Iuran (PBI) sebanyak 11,7 juta, Satpol PP 4.788, TNI yang bertugas dalam pelayanan publik 27.295 dan Polri yang bertugas di lapangan sebanyak 33.741," jelasnya.

Selain itu, ada pula kategori lainnya dengan target 1,8 juta orang dan masyarakat serta pelaku ekonomi sebanyak 7,5 juta orang. Nantinya, pihaknya akan membuat sistem aplikasi antrean agar semua bisa terlayani dengan baik.

"Itu urut-urutannya yang diberikan. Kalau saya tanya, Gubernur urutan yang mana, katanya masuk kategori lainnya. Jadi nggak tahu dapatnya kapan. Tapi kalau masyarakat ragu dan saya harus disuntik duluan, ya tidak apa-apa. Saya siap saja," ucapnya.

Meski begitu, Ganjar meminta masyarakat untuk bersabar terkait proses vaksinasi ini mengingat jumlah vaksin yang ada masih sangat terbatas dan belum semua bisa diberikan vaksin. Untuk itu, masyarakat diminta tetap mematuhi protokol kesehatan dan tidak boleh merasa bahwa kondisi sudah aman.

"Kita kemarin kan baru dapat 1,2 juta dosis yang siap disalurkan. Tadi juga saat rapat dengan Kemenko Marinvest dikatakan ada yang harus diproses dulu di Biofarma, karena ngambilnya hanya biangnya. Itu jumlahnya saya belum tahu, semua dari pemerintah pusat. Yang penting kami di daerah hanya mempersiapkan agar nanti jadwalnya bisa terlaksana, termasuk tempat penyimpanannya, karena itu harus disimpan di suhu minus 70 derajat," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo menerangkan, pihaknya telah melakukan pelatihan kepada petugas vaksinator, baik di Provinsi sampai Kabupaten/Kota. Pelatihan dilakukan agar saat proses vaksinasi berjalan, semuanya aman.

"Ada ribuan vaksinator yang sudah kami latih, termasuk surveilans nya. Harapannya, saat proses vaksinasi dilakukan, semunya sudah terlatih agar tidak terjadi kesalahan," katanya.

Latih Tenaga Kesehatan

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Dezy Syukrawati menjelaskan pihaknya menargetkan melatih sebanyak 200 tenaga kesehatan untuk menjadi vaksinator Covid-19.

Vaksinator tak hanya akan bertugas untuk melakukan proses penyunyikan vaksin Covid-19, namun juga memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai vaksin tersebut.

"Target vaksinator kurang lebih 200 orang," kata Dezy saat dikonfirmasi, Rabu (25/11/2020).

Sebanyak 44 puskesmas telah mengirimkan masing-masing 1 orang perwakilannya untuk dilatih melakukan proses penyuntikan dan sosialisasi vaksin Covid-19.

Saat ini, proses pelatihan berlanjut kepada 3 orang perwakilan dari 4 RSUD dan RS di bawah naungan kepolisian dan TNI.

"Jadi ada 18 orang yang masih dilatih vaksinator," tuturnya.

Setelah itu, mereka yang telah dilatih akan kembali memberitahukan ilmu yang mereka dapatkan kepada teman-temannya, proses tersebut disebut Dezy sebagai on job training (OJT).

"kami sudah memberikan surat edaran, OJT namanya, on job training kepada petugas lainnya. Karena kemarin kan latihannya 1 puskesmas, hanya 1 orang yabg dilatih. Sekarang kami minta mereka yang sudah dilatih untuk melatih petugas lainnya yang memiliki wewenang untuk itu," kata Dezy.

Pelatihan, sambung Dezy, berisi materi-materi yang pada dasarnya sama seperti saat nakes menyuntikan vaksin jenis lain.

Namun begitu, terdapat perbedaan secara teknis agar vaksin yang telah disuntikkan bisa efektif saat berada di dalam tubuh.

"Misalnya nyuntik kemiringan brp? Derajat brp? Tegak lurus atau tidak. Karena setiap vaksin ada kekhususan tersendiri. Ada vaksin yanh disuntikan jarumnya hanya sampai otot saja, ada yang sampai dalam, ada yang dipermukaan saja. Itu teknis pelatihannya yang kami sampaikan ke petugas," tuturnya.

Ribuan vaksinator disiapkan di Jawa Tengah

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan menerima 21.525.000 dosis vaksin Covid-19 dari pemerintah pusat. Mempersiapkan hal itu, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah mempersiapkan 2.708 vaksinator.

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo, saat menggelar jumpa pers daring, Rabu (25/11 /2020).

Kepada pewarta, ia menyebut, akan ada pertemuan lebih lanjut yang akan membahas waktu distribusi vaksin, yang nantinya akan didistribusikan secara bertahap.

"Alokasi untuk Jateng jumlahnya sekitar 21 juta, tepatnya 21.252.000 dosis vaksin. Itu hitungannya berdasarkan jumlah sasaran di Jateng dengan penduduk sekitar 35 juta. Tentang vaksin, siang ini akan ada webinar tentang vaksin bersama Kemenkes, siang ini," ujar Yulianto.

Ia menyebut, sasaran vaksin adalah mereka yang berumur 18-59 tahun. Distribusinya, sesuai dengan kelompok-kelompok sasaran tertentu.

Terkait merk vaksin, Yuli menyebut hal itu bergantung pada keputusan pemerintah pusat. Karena, Dinkes Jateng tidak membeli vaksin tersebut secara mandiri.

"Terkait tempat penyimpanan, kamj sedang mempersiapkannya, karena vaksin harus disimpan dalam ruangan yang bersuhu minus 20 hingga 40 derajat celcius. Terkait Fasilitas kesehatan yang melayani nanti ada sekitar 1.228 dan masih bisa berkembang," imbuhnya.

Terkait vaksinator, Yuli menyebut sudah ada 2.708 orang yang dilatih sebagai vaksinator. Sementara, jumlah fasilitas kesehatan yang dapat melayani penyuntikan vaksin sekitar 1.228 unit.

"Jumlah itu bisa berkembang, tentunya karena vaksinnya tidak langsung, tapi bertahap," ungkap Yuli.

Terkait keterisian tempat tidur isolasi Covid-19, hingga 23 November 2020 sudah terpakai 75 persen. Dari jumlah tempat tidur sebanyak 5.124, terpakai 3.889 unit, sementara yang tersedia adalah 1.235 unit.

Sementara, untuk keterisian tempat tidur ICU, sudah terisi 62 persen. Dari 402 unit tempat tidur, terpakai 253 unit dan sedang kosong 149 unit. Yulianto menyebut, kondisi tersebut merata di seluruh Jateng, namun adapula yang masih kosong.

Guna menyiasati itu, pihaknya menggunakan sistem rujukan elektronik untuk mengarahkan pasien ke tempat tidur yang kosong.

"Menyikapi ini, semua rumah sakit rujukan untuk segera menambah jumlah tempat tidur, 

0 comments

    Leave a Reply