Ketua LSF: Perfilman Indonesia Sudah Sangat Bermutu

IVOOX.id - Ketua Lembaga Sensor Film (LSF) Rommy Fibri Hardiyanto menilai kualitas dan mutu perfilman Indonesia sudah sangat baik. Bahkan kata dia saat film-film dalam negeri sudah hampir mendominasi tontonan masyarakat Indonesia.

"Film Indonesia sudah sangat bermutu, film nasional kita itu sekarang sudah hampir menjadi tuan rumah di negeri sendiri," kata Rommy saat ditemui di kantor LSF pada Rabu (31/1/2024).

Hal itu kata Rommy dapat dilihat dari tingginya animo masyarakat Indonesia untuk memilih tontonan film-film garapan dalam negeri. Bahkan beberapa film diantaranya dapat bersaing dengan film-film asing di masa penayangan yang sama dengan jumlah penonton yang banyak.

"Film nasional kita capaian tertingginya itu 10 juta penonton dari 54 juta penonton dan yang mendapatkan 10 juta ini tayang pada saat film luar negeri (tayang di Indonesia), beberapa film ada yang 6 juta penonton," katanya.

Ketua Lembaga Sensor Film (LSF) Rommy Fibri Hardiyanto di Kantor LSF Jakarta, Rabu (31/1/2024). IVOOX/Budi Yanto

Sementara dilihat dari sisi kualitas, menurut Rommy di Indonesia memang banyak garapan film dengan genre horor. Film-film horor ini menurut dia menjadi pembeda dengan film horor asing dimana menampilkan kekhasan dan kearifan lokal.

"Dari sisi kualitas bisa melihat banyak film horor ya, film horor kita beda dari film horor luar, kalau sama ngapain, justru kita punya ciri khas Indonesia, kita menganggap film horor Indonesia ini merupakan kearifan lokal kita," ungkapnya.

Meski begitu kata Rommy industri perfilman tanah air juga musti tetap berusaha lebih keras agar bisa bersaing dengan negara lainya seperti Korea Selatan. "Alur cerita sudah mulai bagus. Kita juga harus mulai mengejar kalau ingin filmnya seperti Korea Selatan," katanya.

"Tapi apapun capaian yang sudah kita dapatkan hari ini dalam hal film itu sudah sangat bagus, mungkin perlu ngejar lagi dari aspek grafis atau Computer-Generated Imagery (CGI), ini kan soal teknologi, kalo soal teknologi ini kan mahal, jadi hal yang lain bukan dari sisi kreatifitas," sambungnya.