May 6, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Keterbatasan Konsumsi Pemerintah dan Ekspor Tekan Pertumbuhan pada Triwulan III

iVooxid, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan ketiga 2016 tercatat sebesar 5,02%, lebih rendah dibanding pada triwulan kedua 2016 sebesar 5,19%. Meski demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan ketiga 2016 tersebut masih lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan ketiga 2015 sebesar 4,73%.

Dalam keterangan tertulis Senin (7/11), Tirta Segara, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) menuturkan, rendahnya pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan ketiga 2016 tersebut disebabkan oleh keterbatasan pertumbuhan konsumsi pemerintah dan ekspor.

Ia mengemukakan, keterbatasan konsumsi pemerintah karena kebijakan penghematan belanja pemerintah. Adapun keterbatasan ekspor disebabkan oleh pemulihan ekonomi global yang belum kuat dan harga-harga komoditas masih relatif rendah.

Di sisi investasi, demikian Tirta, peran investor swasta yang masih minim turut mempengaruhi pertumbuhan investasi di tengah berlanjutnya pembangunan berbagai proyek infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah. Selanjutnya, pertumbuhan konsumsi rumah tangga masih cukup kuat karena didukung oleh perkembangan harga yang cukup terjaga.

Menurut Tirta, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada triwulan ke-4 2016 akan meningkat karena didorong oleh perbaikan tingkat konsumsi rumah tangga sejalan dengan laju inflasi yang terjaga dan proyeksi pendapatan yang lebih tinggi.

Disamping itu, Tirta mengungkapkan, masa kampanye Pilkada yang serentak yang dimulai pada trilwulan keempat 2016 ini diperkirakan akan mendorong pertumbuhan konsumsi lembaga nirlaba. Implementasi paket kebijakan pemerintah untuk meningkatkan daya saing dan memperbaiki iklim investasi diharapkan dapat mendukung kinerja investasi.

Di sisi lain, pelonggaran moneter yang telah dilakukan secara terukur dengan tetap menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan turut memperkuat momentum pertumbuhan ekonomi, seiring dengan efektivitas transmisi kebijakan moneter yang semakin baik ke depan.[abr]

0 comments

    Leave a Reply