April 26, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Kerusakan Mobil Hamilton di GP Jerman Jadi Pukulan Besar Mercedes

 

IVOOX.id, Hockenheim – Kegagalan Lewis Hamilton pada sesi kualifikasi Grand Prix (GP) Jerman, Sabtu (21/7), ketika mobilnya harus keluar trek akibat mengalami masalah pada hidroliknya menjadi pukulan besar bagi Mercedes.

Hamilton, yang tertinggal delapan poin dari pembalap Ferrari, Sebastian Vettel setelah sepuluh balapan, harus menyelesaikan sesi kualifikasi dan akan melakoni balapan dari start urutan ke-14.

Hasil ini menjadi pukulan besar bagi Hamilton saat ia berharap dapat berjaya di GP Jerman. Mobilnya berhenti di trek, dan ia kemudian berusaha untuk mendorong mobilnya, pada sesi kualifikasi yang berlangsung dramatis tersebut.

Pembalap Britania itu melangkah ke luar dari mobilnya ketika para "marshal" membantunya, sebelum ia menyerah dari pertarungan ketika sesi pertama berakhir.

Ia kemudian berjongkok di sebelah mobilnya setelah mobil itu ditepikan dari trek, meletakkan kepalanya di bagian depan mobil saat ia terlihat begitu terkejut.

Juru bicara Mercedes berkata bahwa Hamilton, yang tertinggal delapan poin dari pebalap Ferrari, Vettel pada pertarungan perebutan gelar pada separuh jalannya musim, mengalami kehilangan tekanan hidrolik. "Gir-girnya tidak berganti," kata Hamilton saat melaporkan melalui radio tim. "Teman-teman, saya perlu mengembalikannya," tambahnya. "Stop, stop, stop, stop," respon Mercedes sambil mendesaknya.

Mercedes mengatakan penting untuk menghentikan mobil untuk mencegah "kerusakan akibat rendaman panas" di power unit, sebagaimana yang terjadi pada rekan setimnya Valtteri Bottas di Austria bulan lalu.

Hamilton hanya menjadi pebalap tercepat urutan kelima pada sesi kualifikasi pembukaan, di mana terdapat spekulasi -- yang dibantah timnya -- pada Sabtu pagi bahwa ia sedang tidak bugar atau menderita kejang-kejang pada kaki.

Seandainya ia terkena penalti grid lainnya, kemungkinan dijatuhkan kepada dia jika gearbox-nya rusak, ia akan start dari posisi ke-14 pada Minggu, pada apa yang akan menjadi balapan "kandang" untuk tim Mercedes dan juga bagi pebalap Ferrari, Vettel.

Ini merupakan hantaman terakhir dari beberapa pukulan yang diderita Hamilton musim ini. Ia tidak mampu menyelesaikan balapan di Austria karena masalah tekanan bensin, mengakhiri catatan 33 finis untuk mendapatkan poin secara beruntun dan kehilangan posisinya sebagai pemuncak klasemen.

Di Britania dua akhir pekan silam di hadapan para penggemarnya, Hamilton tersingkir dari "pole position" ke posisi start terakhir setelah berbenturan dengan pebalap Ferrari Kimi Raikkonen pada awal balapan, namun mampu bangkit untuk untuk finis di urutan kedua.

Pebalap Britania itu juga kehilangan poin akibat kesalahan strategi yang diterapkan Mercedes. Di Bahrain, ia mendapat penalti lima grid karena pergantin gearbox yang tidak dijadwalkan.

"Kelihatannya Lewis akan berada di belakang, maka kami berdua akan mengebrak," kata pebalap Red Bull asal Australia Daniel Ricciardo, yang akan start dari posisi belakang setelah penalti terkait mesin.

"Jika tidak banyak yang terjadi di depan, maka akan ada banyak kejadian di belakang. Mengetahui bahwa saya telah beberapa kali mampu menyalip membuat saya dapat tersenyum," ucapnya kepada BBC. (luthfi ardi)

 

IVOOX.id, Hockenheim – Kegagalan Lewis Hamilton pada sesi kualifikasi Grand Prix (GP) Jerman, Sabtu (21/7), ketika mobilnya harus keluar trek akibat mengalami masalah pada hidroliknya menjadi pukulan besar bagi Mercedes.

Hamilton, yang tertinggal delapan poin dari pembalap Ferrari, Sebastian Vettel setelah sepuluh balapan, harus menyelesaikan sesi kualifikasi dan akan melakoni balapan dari start urutan ke-14.

Hasil ini menjadi pukulan besar bagi Hamilton saat ia berharap dapat berjaya di GP Jerman. Mobilnya berhenti di trek, dan ia kemudian berusaha untuk mendorong mobilnya, pada sesi kualifikasi yang berlangsung dramatis tersebut.

Pembalap Britania itu melangkah ke luar dari mobilnya ketika para "marshal" membantunya, sebelum ia menyerah dari pertarungan ketika sesi pertama berakhir.

Ia kemudian berjongkok di sebelah mobilnya setelah mobil itu ditepikan dari trek, meletakkan kepalanya di bagian depan mobil saat ia terlihat begitu terkejut.

Juru bicara Mercedes berkata bahwa Hamilton, yang tertinggal delapan poin dari pebalap Ferrari, Vettel pada pertarungan perebutan gelar pada separuh jalannya musim, mengalami kehilangan tekanan hidrolik. "Gir-girnya tidak berganti," kata Hamilton saat melaporkan melalui radio tim. "Teman-teman, saya perlu mengembalikannya," tambahnya. "Stop, stop, stop, stop," respon Mercedes sambil mendesaknya.

Mercedes mengatakan penting untuk menghentikan mobil untuk mencegah "kerusakan akibat rendaman panas" di power unit, sebagaimana yang terjadi pada rekan setimnya Valtteri Bottas di Austria bulan lalu.

Hamilton hanya menjadi pebalap tercepat urutan kelima pada sesi kualifikasi pembukaan, di mana terdapat spekulasi -- yang dibantah timnya -- pada Sabtu pagi bahwa ia sedang tidak bugar atau menderita kejang-kejang pada kaki.

Seandainya ia terkena penalti grid lainnya, kemungkinan dijatuhkan kepada dia jika gearbox-nya rusak, ia akan start dari posisi ke-14 pada Minggu, pada apa yang akan menjadi balapan "kandang" untuk tim Mercedes dan juga bagi pebalap Ferrari, Vettel.

Ini merupakan hantaman terakhir dari beberapa pukulan yang diderita Hamilton musim ini. Ia tidak mampu menyelesaikan balapan di Austria karena masalah tekanan bensin, mengakhiri catatan 33 finis untuk mendapatkan poin secara beruntun dan kehilangan posisinya sebagai pemuncak klasemen.

Di Britania dua akhir pekan silam di hadapan para penggemarnya, Hamilton tersingkir dari "pole position" ke posisi start terakhir setelah berbenturan dengan pebalap Ferrari Kimi Raikkonen pada awal balapan, namun mampu bangkit untuk untuk finis di urutan kedua.

Pebalap Britania itu juga kehilangan poin akibat kesalahan strategi yang diterapkan Mercedes. Di Bahrain, ia mendapat penalti lima grid karena pergantin gearbox yang tidak dijadwalkan.

"Kelihatannya Lewis akan berada di belakang, maka kami berdua akan mengebrak," kata pebalap Red Bull asal Australia Daniel Ricciardo, yang akan start dari posisi belakang setelah penalti terkait mesin.

"Jika tidak banyak yang terjadi di depan, maka akan ada banyak kejadian di belakang. Mengetahui bahwa saya telah beberapa kali mampu menyalip membuat saya dapat tersenyum," ucapnya kepada BBC. (luthfi ardi)

 

0 comments

    Leave a Reply