Kepercayaan Pasar Menguat Jika Pemerintah Kelola Fiskal dan Moneter Secara Konsisten

iVooxid, Jakarta - Jika pemerintah terus menjaga kedisiplinan dalam mengelola kebijakan fiskal dan moneter serta terus menjaga konsistensi kebijakan reformasi struktural, maka kepercayaan pelaku ekonomi terhadap pemerintah akan semakin menguat. Demikian diungkapkan Agus Martowardojo, Gubernur Bank Indonesia (BI).

“Dari sisi sumber pembiayaan, program pengampunan pajak merupakan momentum yang kuat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, dan menjadi modal penting untuk memperluas ruang fiskal secara sehat,” ujar Agus dalam Pertemuan Tahunan BI, di JCC, Senayan, Jakarta, Selasa (22/11) malam.

Agus mengemukakan, perkembangan ekonomi digital yang pesat dan sehat sangat dibutuhkan untuk mendukung kegiatan ekonomi digital yang lebih merata, seperti pada aktivitas e-commerce danfinancial technology.

Ia menuturkan, saat ini perekonomian Indonesia masih banyak menghadapi tantangan, baik tantangan eksternal maupun domestik. Masalah struktural pada perekonomian global, yang penyelesaiannya membutuhkan waktu, perlu diantisipasi. Ketahanan ekonomi domestik pun harus semakin dioptimalkan.

“Untuk itu, tiga fungsi dasar kebijakan publik menjadi sangat penting. Ketiga fungsi tersebut adalah fungsi stabilisasi sebagai dasar pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, fungsi alokasi untuk menjamin penggunaan berbagai sumber daya sesuai prioritas dan efisien, serta fungsi distribusi untuk pemerataan hasil-hasil pembangunan,” ungkapnya.

Ketika menjalankan fungsi-fungsi tersebut, demikian Agus, sinergi merupakan salah satu langkah penting. Selain itu, kebijakan yang dikeluarkan oleh pemangku kebijakan, baik di pusat maupun daerah, harus harmonis dan terintegrasi. “Mengingat hal tersebut, maka Bank Indonesia senantiasa berupaya mengoptimalkan berbagai kebijakan yang memperkuat stabilitas ekonomi sehingga akan menopang fungsi alokasi dan fungsi distribusi,” imbuhnya.