May 11, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Kementrian PUPR Hapus Wajah Kumuh Kampung Nelayan Tegalsari

IVOOX.id, Jakarta – Pada Pemerintahan Presiden Jokowi-JK, program Penataan Kampung Nelayan menjadi sala satu prioritas yang ditargetkan.

Karena dengan adanya program Penataan Kampung Nelayan, maka dapat mengembangkan permukiman pesisir berbasis ekonomi perikanan di Indonesia.

Dalam hal ini, Kementrian PUPR sudah menetapkan 11 kawasan permukiman pesisir yang akan masuk dalam program Penataan Kampung Nelayan.

Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, saat ini sudah ada 3 kawasan yang sedang dalam amsa konstruksi dari total 11 kawasan yang sudah ditetapkan.

“Kampung nelayan Tegalsari merupakan salah satu dari tiga lokasi penataan kawasan nelayan oleh Kementerian PUPR yang ditargetkan selesai tahun 2018. Dua lokasi lainnya adalah Kampung Sumber Jaya di Bengkulu dan Kampung Beting di Pontianak,” kata Menteri Basuki

Kampung nelayan Tegalsari merupakan salah satu kawasan kumuh yang berada di Kota Tegal, kawasan ini dihuni sekitar 2.465 jiwa dengan luas daerah 27 hektar.

Untuk tingkat kepadatan bangunan di kawasan Kampung nelayan Tegalsari ini berada di kawasan cukup tinggi sehingga rawan bencana kebakaran, terapat ruang khusus publik namun bagi masyarakat sekitar digunakan untuk menjemur pakaian.

Kawasan ini cendung terjadi genangan pasca air pasang (banjir tob) karena jalanan yang tidak dilengkapi saluran drainase dan juga elevasi jalan yang sangat rendah.

Untuk sumber air minum, beberapa warga masih mengunakan sumber dari PDAM dan sebagin lainnya menggunakan air tanah dangkal yang tidak layak konsumsi.

Masih banyaknya warga yang membuang sampah dan BAB di tepi sungai juga menjadi masalah serius yang harus segera di selesaikan.

Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya dengan Pemerintah Kota Tegal bekerjasama untuk menangani Kampung Tegalsari sejak tahun 2015.

Menurut Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman (PKP), Ditjen Cipta Karya Rina Farida. Saat pertama kali akan dimulai penataan, akwasan tersebut sangat kumuh dan padat, sehingga banyak sekali yang harus diperbaiki.

"Tantangannya cukup berat, namun kami optimis dapat meningkatkan kualitas permukiman disini dan diharapkan dapat turut meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya," ungkap Rina saat mengunjungi Kampung Tegalsari beberapa waktu lalu.

Pada tahap awal pemerintah menyediakan anggaran Rp 16 Miliar, dan dilanjutkan dengan anggaran taahu jamak 2017-2018 sebesar Rp 78,11 miliar dan dikerjakan oleh kontraktor PT. Dharma Perdana Muda

Pekerjaan meliputi pemasangan tiang pancang total 16 ribu meter, pembangunan jalan paving sepanjang 1.780 meter, jalan lingkungan beton sepanjang 2.754 meter, jetty apung, drainase sepanjang 1.565 meter, penataan ruang terbuka hijau dilengkapi 6 buah gazebo dan 3 unit MCK komunal. Progres fisik pekerjaan saat ini sudah mencapai 11 persen.

Delapan kawasan nelayan lain yang akan ditata meliputi, Kawasan Nelayan Indah (Kota Medan), Kampung Kuin (Kota Banjarmasin), Kampung Karangsong (Kota Indramayu), Kampung Tambak Lorok (Kota Semarang), Kampung Moro Demak (Kabupaten Demak), Kampung Untia (Kota Makassar), Kampung Oesapa (Kota Kupang), dan Kawasan Hamadi (Kota Jayapura).

0 comments

    Leave a Reply