Kementerian ESDM Klaim Kecelakaan Kerja di Migas Turun

IVOOX.id - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengkalim tingkat kecelakaan kerja di sektor minyak dan gas dari tahun ke tahun sudah menurun. Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan proper atau penilaian kinerja perusahaan migas yang perlu mendapat perhatian pun berkurang.

"Bahwa kami memantau terus, memantau migas di masing-masing tempat, dan saat ini tahun ini proper merah artinya yang perlu mendapat perhatian itu dari tahun ke tahun menurun, dan kami ucapkan terimakasih kepada (perusahaan) untuk mengurangi kecelakaan yang terjadi," kata Tutuka dalam sambutannya saat "Puncak Acara Bulan K3 Nasional Subsektor Migas" di Gedung LEMIGAS, Jakarta, Selasa (20/2/2024).

Tutuka mengaku di setiap adanya kejadian kecelakaan kerja, pemerintah selalu bergerak dan menurunkan tim ke lapangan untuk memantau penindaklanjutan yang dilakukan.

"Setiap ada kecelakaan yang terjadi kami mengirimkan tim, kemudian dari sana, tim memberikan laporan setelah itu kami melaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan hasil laporan tersebut," kata dia.

Di samping itu, Tutuka menegaskan pemerintah berkomitmen untuk terus mengedepankan budaya keselamatan kerja di sektor migas sehingga dapat menekan potensi terjadinya kecelakaan kerja.

"Budaya keselamatan migas, budaya artinya mulai dari kebiasaan sehari-hari yang dilakukan terus menerus dengan passion dengan kesenangan dan kebahagiaan, sehingga menjadi budaya tidak bisa diwujudkan dalam waktu yg singkat tetapi dari komitmen terus menerus," katanya

Lebih lanjut Tutuka menerangkan, keselamatan kerja bersifat multidimensi, sehingga jika selamat di tempat kerja maka harus selamat juga di luar lingkungan kerja.

"Budaya keselamatan migas adalah multidimensi. Selamat di tempat kerja juga berarti perlu selamat di rumah sampai berjalan di tempat kerja. Karena itu, selain berhubungan, selalu saya sampaikan bahwa keselamatan di luar tempat kerja adalah penting karena akan mendukung keselamatan di tempat kerja," ucapnya.

"Dimensi kedua di migas ini ada hulu dan hilir, kemudian ada manusia pegawai dan juga peralatan. Jadi, begitu kompleksnya untuk menjadikan suatu budaya keselamatan migas ini," lanjutnya.