April 28, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Kementan Optimalkan Lahan Rawa untuk Pertanian 2018

IVOOX.id, Jakarta - Kementerian Pertanian akan fokus mengoptimalkan lahan rawa "swamp land" pasang surut dan rawa lebak sebagai lahan pertanian yang luasnya mencapai 10 juta hektare tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjelaskan lahan pasang surut tidak memakan banyak biaya namun bisa menghasilkan produksi yang besar karena lahan tersebut berpotensi mampu untuk ditanam tiga kali dalam setahun.

"Lahan pasang surut di Indonesia kurang lebih 20 juta hektare, yang bisa kita optimalkan 10 juta ha. Ini adalah raksasa tidur di Indonesia. Jadi 2018 kami optimalkan lahan pasang surut. Biayanya murah, hasilnya besar," kata Mentan Jakarta, Selasa (7/11/2017).

Amran Sulaiman menjelaskan salah satu provinsi, yakni Sumaera Selatan telah diuji coba dengan luas 1000 hektare, namun hasilnya produktif. Oleh karena itu, pada 2018 Kementan akan menggarap potensi lahan rawa di Sumatera Selatan seluas 500 ribu hektare menjadi lahan pertanian.

Amran menyebutkan jika lahan tersebut memproduksi dengan tiga kali masa panen, setidaknya ada tambahan 12 juta ton gabah beras dengan nilai produksi sekitar Rp4 triliun. Menurut dia, hasil tersebut tentunya meningkatkan pendapatan petani di Sumatera Selatan.

Selain itu, Kementerian Pertanian dibantu program Kementerian Desa,Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi akan menyediakan embung sebanyak 30 ribu untuk mengairi sawah agar masa panen yang normalnya hanya sekali bisa ditingkatkan menjadi tiga kali tanam per tahun.

Kementan mencatat realisasi fisik cetak sawah pada 2016 sebesar 129.076 hektare atau 97,67 persen. Hasil evaluasi per 31 Oktober 2017 menunjukkan sawah seluas 126.437 ha sudah dimanfaatkan.

Mentan Amran Sulaiman menjelaskan kegiatan cetak sawah menunjukkan kenaikan tertinggi setelah bekerja sama dengan TNI AD sejak 2015. Sebelumnya, realisasi cetak sawah hanya seluas 24 ribu sampai 26 ribu ha per tahun.

"Tahun 2015-2016 naik cetak sawah 400 persen. Itu kenaikan tertinggi dalam sejarah. Ini luar biasa karena sinergi bersama," kata Amran. (ant)

0 comments

    Leave a Reply