September 30, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Kemenkes Ungkap Penyebab 84 Petugas KPPS Meninggal

IVOOX.id - Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan Menteri mengungkapkan hasil temuan terbaru terkait kesehatan petugas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) selama penyelenggaraan Pemilu 2024.

Dalam konferensi pers yang diadakan di Gedung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada hari Senin (19/2/2024), Menterio Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa sebanyak 84 petugas KPPS telah meninggal dunia selama periode 14 hingga 18 Februari 2024.

"Pada Pemilu 2024, terdapat 71 kasus kematian petugas KPPS yang dilaporkan oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan terdapat tambahan 13 kasus dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), sehingga total mencapai 84 petugas yang meninggal," ungkap Menkes Sadikin dalam konferensi Pers, Senin (19/2/204).

Angka tersebut menunjukkan penurunan signifikan dibandingkan dengan Pemilu sebelumnya, yakni Pemilu 2019 yang mencatat 440 kasus kematian petugas KPPS. Namun, Menkes Sadikin menekankan bahwa setiap kehilangan nyawa merupakan tragedi yang tak terhingga.

"Meskipun terjadi penurunan, satu nyawa manusia memiliki nilai yang sangat penting. Oleh karena itu, perlu ada evaluasi yang mendalam untuk mengurangi jumlah kematian petugas KPPS di masa mendatang," paparnya.

Lebih lanjut, Menkes Sadikin menyampaikan harapannya bahwa pada Pemilu berikutnya, yakni Pemilu 2029, tidak ada lagi kasus kematian yang terjadi pada petugas KPPS.

"Kami sangat berharap bahwa pada Pemilu 2029 mendatang, angka kematian petugas KPPS dapat berada pada angka 0 atau bahkan tidak ada satu pun yang meninggal," ujarnya dengan tegas.

Selain mengungkapkan data kematian, Menkes Sadikin juga memaparkan hasil temuan terkait kondisi kesehatan petugas KPPS yang sakit selama periode pemungutan suara.

Menurut data yang disampaikan, terdapat total 4.567 petugas KPPS yang melaporkan diri sakit. Rincian tersebut mencakup 136 orang dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), 696 orang dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa, 3.371 orang dari KPPS, dan 364 orang dari Perlindungan Masyarakat (Linmas).

"Dari data yang kami kumpulkan, mayoritas petugas yang melaporkan sakit memiliki riwayat hipertensi," tambah Kepala BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti, yang turut hadir dalam konferensi pers tersebut.

Hal ini menunjukkan perlunya penanganan kesehatan yang lebih baik bagi petugas KPPS, terutama dalam mendeteksi dan mengatasi kondisi medis yang mungkin mempengaruhi kinerja mereka selama pemungutan suara.

Dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan dan keselamatan petugas KPPS, Menkes Sadikin juga menyatakan bahwa pemerintah akan terus melakukan langkah-langkah preventif dan penyuluhan terkait kesehatan bagi para petugas.

Ini termasuk penerapan skrining kesehatan yang lebih ketat sebelum mereka bertugas, dengan memperhatikan aspek-aspek seperti tekanan darah, denyut jantung, dan saturasi oksigen.

"Kami akan terus bekerja keras untuk memastikan kesejahteraan dan keselamatan para petugas KPPS di masa mendatang," pungkas Menkes Sadikin, sambil menegaskan komitmen pemerintah untuk melindungi mereka yang telah berjuang dalam menyelenggarakan proses demokrasi yang berlangsung.

0 comments

    Leave a Reply