Kemenkes Secara Resmi Melacak Kasus TBC Dari Rumah ke Rumah
IVOOX.id, - Jakarta, ANTARA (21/3). Kementerian Kesehatan RI melakukan pelacakan kasus tuberkulosis (TB) aktif hingga ke tingkat lingkungan (rumah-ke-rumah) untuk mencari orang yang bergejala, sebagai bentuk pencegahan dini dan untuk memutus mata rantai penularan.
Kementerian Kesehatan RI melakukan pelacakan kasus tuberkulosis (TB) aktif hingga ke tingkat lingkungan (rumah-ke-rumah) untuk mencari orang yang bergejala, sebagai bentuk pencegahan dini dan untuk memutus mata rantai penularan.
"Kalau TB bisa dideteksi lebih awal, kita harapkan minimal 90 sampai 95 persen penularannya bisa dihentikan," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkominfo, Siti Nadia Tarmizi, di Jakarta, Selasa.
Tenaga kesehatan melakukan rontgen thorax terhadap pasien di RSUD Kota Tangerang, Banten, Selasa (21/3/2023). ANTARA FOTO/Fauzan
Tarmizi mencontohkan kasus TB di Indonesia masih relatif tinggi, dengan rata-rata penemuan kasus sekitar 443.235 kasus pada tahun 2021 dan meningkat menjadi 717.941 kasus pada tahun 2022. Data sementara tahun 2023 juga menunjukkan kasus yang ditemukan sebanyak 118.438 kasus.
Angka tersebut menempatkan Indonesia di urutan kedua dengan kasus TB terbanyak di dunia berdasarkan data Global TB Report (GTR) 2022, ujarnya.
Secara khusus kasus TB pada anak juga mengalami peningkatan yang signifikan, dari 42.187 kasus pada tahun 2021 menjadi 100.726 kasus pada tahun 2022 dan 18.144 kasus hingga Maret 2023, kata Tarmizi.
“Kami juga memberikan pengobatan TB untuk anak-anak yang pernah kontak dengan pasien. Kami juga melakukan skrining aktif di rumah-rumah untuk mencari orang dengan gejala batuk dan kemudian melakukan pemeriksaan. Kami tidak menunggu orang datang ke pusat kesehatan masyarakat (puskesmas),” ujarnya.
Menurut Tarmizi, pihaknya juga telah menerjunkan kader-kader tenaga kesehatan di tingkat puskesmas untuk membantu pasien TB sampai ke rumahnya.
Tarmizi mengatakan, kasus TBC di Indonesia sudah menjadi masalah serius sebelum pandemi COVID-19 melanda.
“Kemudian di masa COVID-19 ini kami mengaku lebih fokus menangani pandemi. Namun setelah kondisinya membaik, kami berharap dapat fokus pada penanganan TB,” ujarnya.
Dalam acara Anugerah Penanganan COVID-19 2023, Senin, Presiden Joko Widodo mengingatkan masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan untuk mewaspadai kasus TBC.
Ia berpesan, upaya penanggulangan berbagai penyakit dan agenda besar di Indonesia harus dilakukan dengan metode gotong royong, seperti pendekatan yang dilakukan negara dalam menangani COVID-19.
“Misalnya, (menangani) TBC, (mengurangi) stunting, meningkatkan produksi pangan, dan menurunkan angka kemiskinan. Kita harus bekerja keras untuk menyelesaikan masalah tersebut seperti yang kita lakukan dengan COVID-19,” tandasnya.
0 comments