Kemanjuran Nyaris 100 Persen, Begini 3 Syarat Penerima Vaksin Moderna
IVOOX.id, Jakarta - Pemerintah Indonesia telah menerima hibah vaksin Covid-19 Moderna dari Covax Facility sebanyak 8 juta dosis.
Sebagian masyarakat yang belum divaksinasi sudah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 asal perusahaan farmasi Amerika Serikat itu.
Vaksin Moderna melengkapi ketersediaan vaksin lainnya di tanah air, seperti Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, dan Pfizer-Biontech.
Dikutip dari laman resmi WHO, vaksin Moderna telah terbukti memiliki kemanjuran sekitar 94,1 persen dalam melindungi dari Covid-19, mulai 14 hari setelah dosis pertama.
Namun, vaksin Moderna tidak boleh diberikan kepada orang dengan riwayat reaksi alergi parah terhadap komponen vaksin apa pun.
Vaksin ini juga tidak boleh diberikan kepada orang yang berusia kurang dari 18 tahun.
Berikut adalah tiga syarat khusus bagi penerima vaksin Moderna dilansir dari indonesia.go.id:
1. Vaksin Covid-19 Moderna diberikan untuk masyarakat yang tidak dapat menggunakan vaksin AstraZeneca dan Sinovac.
Hal itu berdasarkan surat keterangan dokter di faskes tingkat pertama maupun lanjutan.
2. Vaksin Moderna hanya diberikan kepada masyarakat umum yang belum pernah menerima suntikan dosis vaksin Covid-19 pertama maupun kedua.
3. Vaksin Moderna saat ini diprioritaskan untuk kelompok masyarakat yang memiliki kondisi immunocompromised.
Kondisi immunocompromised termasuk orang dengan gangguan autoimun, penderita kanker, gagal ginjal, dan lain-lain. Di luar kondisi tersebut, masyarakat disarankan menggunakan pilihan vaksin lain.
Mengutip indonesia.go.id, terkait soal tata laksana penanganan vaksin Moderna, Kementerian Kesehatan meminta agar para fasilitas layanan kesehatan menyimpan vaksin Moderna dalam freezer pada suhu minus 25°C sampai dengan minus 15°C di dinas kesehatan, sedangkan pada fasilitas pelayanan kesehatan dapat disimpan pada vaccine refrigerator suhu 2-8°C.
Kementerian Kesehatan telah mengalokasikan sebanyak 200.060 dosis vaksin Moderna untuk Jakarta, dari total alokasi secara nasional sebanyak 5.102.300 dosis vaksin Moderna.
Vaksin dengan platform mRNA ini diberikan sebanyak dua dosis dengan masa interval atau jarak waktu antara suntikan dosis vaksin pertama dengan suntikan kedua 28 hari.
Lalu apa itu vaksin Moderna?
Pada tanggal 18 Desember 2020, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS mengeluarkan otorisasi penggunaan darurat (EUA) untuk vaksin kedua untuk pencegahan penyakit coronavirus 2019 (Covid-19) yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut coronavirus 2.
Berdasarkan informasi di situs FDA, pada 25 Juni 2021, FDA merevisi lembar fakta pasien dan penyedia mengenai peningkatan risiko miokarditis (radang otot jantung) dan perikarditis (radang jaringan di sekitar jantung) yang disarankan setelah vaksinasi.
Kemudian, pada 12 Agustus 2021, FDA mengubah EUA Vaksin Covid-19 Moderna untuk memungkinkan dosis tambahan diberikan kepada individu tertentu yang mengalami gangguan sistem kekebalan.
Otorisasi penggunaan darurat memungkinkan Vaksin Moderna Covid-19 didistribusikan di AS untuk digunakan pada individu berusia 18 tahun ke atas.
Efek samping umum
Berdasarkan keterangan di situs FDA, efek samping yang paling sering dilaporkan terkait vaksin Moderna adalah: nyeri di tempat suntikan, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, menggigil, nyeri sendi, pembengkakan kelenjar getah bening di lengan yang sama dengan injeksi, mual dan muntah, dan demam.
"Sebagai catatan, lebih banyak orang mengalami efek samping ini setelah dosis kedua daripada setelah dosis pertama, jadi penting bagi penyedia dan penerima vaksinasi untuk mengharapkan bahwa mungkin ada beberapa efek samping setelah kedua dosis, tetapi terlebih lagi setelah dosis kedua," demikian penjelasan FDA.
Sedangkan efek samping vaksin Moderna berdasarkan informasi CDC, antara lain:
- Pada lengan yang disuntik:
Nyeri
Kemerahan
Pembengkakan
kelelahan
Sakit kepala
Nyeri otot
Panas dingin
Demam
Mual
Cara mengatasinya Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI) Hindra Irawan Satari mengatakan, KIPI yang paling banyak dirasakan oleh penerima vaksin Moderna adalah nyeri di tempat suntikan.
Menurutnya, sejauh ini belum ada KIPI berat atau serius pada vaksin Moderna.
"Tidak ada (KIPI serius)," kata Hindra, Sabtu (21/8/2021).
Meski demikian, ia menjelaskan potensi KIPI yang bisa dirasakan oleh penerima vaksin Moderna.
Beberapa gejala ringan yang mungkin terjadi adalah nyeri, kemerahan atau bengkak di tempat suntikan.
Sementara, potensi gejala umum atau moderat yang muncul adalah lemas, sakit kepala, nyeri otot, menggigil, demam, dan mual.
Untuk KIPI serius, Hindra menyebut reaksi yang mungkin akan terjadi adalah miokarditis dan perikarditis (radang otot jantung).
"Namun sampai saat ini belum ada laporan KIPI serius moderna yang diterima Komnas, semua bersifat non-serius, yang ringan sampai moderat. Mudah-mudahan demikian selanjutnya," kata dia.
Jika mengalami gejala tersebut, Hindra menyebut masyarakat bisa mengonsumsi paracetamol.
Mengutip informasi di situs unicef.org, apabila tubuh mengalami reaksi setelah vaksinasi, lakukan hal ini:
- Tetap tenang
- Jika terjadi reaksi seperti nyeri, bengkak atau kemerahan di tempat suntikan, kompres dengan air dingin pada lokasi tersebut
- Jika terjadi demam, kompres dengan air hangat/mandi dengan air hangat, perbanyak minum air putih dan istirahat.
- Jika dibutuhkan, minum obat sesuai anjuran petugas kesehatan.
- Segera hubungi petugas kesehatan jika gejala berlangsung lebih dari tiga hari atau jika terjadi reaksi yang lebih berat.
0 comments