September 30, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Kejanggalan Distribusi Surat Suara Pos di Puchong dan Selangor

IVOOX.id – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Hasyim Asy'ari, mengungkapkan serangkaian keanehan yang terjadi dalam proses pemilihan umum metode pos di Kuala Lumpur, Malaysia. Dua lokasi, yaitu Puchong dan Selangor, menjadi sorotan karena adanya praktik yang tidak lazim dalam distribusi surat suara pos.

Hasyim menyoroti kejanggalan tersebut, terutama terkait dengan pengiriman dan penerimaan surat suara melalui kantor pos di wilayah tersebut.

Salah satu keanehan yang diungkapkan adalah adanya pengiriman karung berisi surat suara oleh orang yang tidak berwenang, yang seharusnya dikirimkan oleh kantor pos ke alamat pemilih yang tertera di amplopnya.

Hasyim menyatakan keheranannya, "Pertanyaannya, kok bisa ada orang bawa karung tulisannya pos Malaysia, isinya surat suara pos, diantar ke situ?" ucapnya dalam konferensi pers di Gedung KPU RI, Selasa (27/2/2024).

Hal ini menjadi pertanda bahwa ada ketidaknormalan dalam proses distribusi surat suara pos, dimana seharusnya surat suara dipilih oleh pemilih dan dikirimkan kembali melalui pos, bukan diantar dalam karung besar.

Lebih lanjut, Hasyim mengungkapkan bahwa ada pula kasus seorang yang mengenakan seragam pos Malaysia yang mengantar karung pos Malaysia yang berisi surat suara.

Sebagian surat suara dalam karung tersebut bahkan sudah dicoblos, sementara sebagian lainnya masih utuh dalam amplop dengan alamat pemilih yang jelas. Hal ini menunjukkan adanya kejanggalan dan anomali dalam proses distribusi surat suara pos.

"Sebagian itu sudah dicoblos. Sebagian masih utuh, artinya masih dalam amplop yang alamatnya masih alamat nama pemilih dan alamat pemilih itu. Ini kan keanehan-keanehan dan anomali, kenapa surat suara dalam karung pos Malaysia bisa di luar dan dipegang di dalam penguasaan pihak yang tidak berwenang?" ungkapnya.

Kedua kejadian tersebut menimbulkan pertanyaan serius terkait keamanan dan keabsahan proses pemilu di Kuala Lumpur. Seharusnya, jika alamat pemilih tidak jelas, surat suara pos tersebut seharusnya dikembalikan kepada pengirim saat dikirimkan. Namun, hal ini tidak terjadi, menandakan kelemahan dalam sistem distribusi surat suara pos.

Hasyim juga mengingatkan bahwa masalah serupa terjadi pada pemilu sebelumnya, pada tahun 2019, dimana ditemukan surat suara dalam karung yang telah dicoblos oleh pihak yang tidak berwenang.

KPU dan pihak terkait diharapkan segera mengambil tindakan untuk menyelidiki dan mengatasi kejanggalan ini guna memastikan integritas dan transparansi dalam proses pemilu. Kejadian-kejadian seperti ini harus ditangani dengan serius demi menjaga kepercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi.

0 comments

    Leave a Reply