April 25, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Kehadiran Jan Ethes Bikin Kubu Prabowo Panik

IVOOX.id, Jakarta -- Tudingan pimpinan PKS Hidayat Nur Wahid bahwa kandidat presiden nomor urut 01 Joko Widodo melanggar aturan kampanye karena ke-rap membawa cucunya, Jan Ethes, dibantah kubu Jokowi-Ma'ruf Amin. Justru kubu TKN Jokowi-Amin menilai PKS-lah yang selama ini sering membawa anak-anak dalam kampanye.


"Justru faktanya PKS yang paling sering ajak anak-anak dalam kampanye. Partainya Hidayat Nurwahid itu bahkan pernah ditegur KPAI pada 2014, beritanya masih ada," ujar anggota Gugus Informasi TKN Jokowi-Amin, Ridlwan Habib di Jakarta, kemarin.


Hidayat Nurwahid, melalui akun Twitter-nya, meminta Bawaslu memeriksa keterlibatan Jan Ethes dalam kampanye Jokowi. Padahal, Jan Ethes tidak pernah diajak dalam acara-acara politik Jokowi.


"Di era digital jejak informasi jelas. Silakan browsing dengan keyword 'PKS Kampanye Anak', maka akan keluar ratusan gambar bukti PKS mengajak balita dalam kampanye," kata Ridlwan.


Menurut ahli kajian strategis intelijen itu, ungkapan Hidayat ibarat menepuk air di dulang tepercik muka sendiri. "Faktanya justru PKS yang selalu ajak anak-anak berkampanye," kata Ridlwan.


Menurutnya, ini membuktikan kegelisahan kubu Prabowo-Sandi pada figur Jokowi yang keluarganya harmonis.


"Mereka panik karena faktanya Prabowo belum punya cucu. Satu satunya anak Prabowo, yakni Didit, belum menikah. Jadi mereka tidak bisa meniru," pungkasnya.


Pragmatis


Pernyataan Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Hashim Djojohadikusumo menerima dukungan semua pihak termasuk cicit anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) memperkuat anggapan Kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pragmatis.


"Ini artinya, kubu Prabowo akan menerima dukungan semua segmen, mulai HTI, FPI, koruptor, kriminal, preman, sampai mafia asal mereka mendukung Prabowo-Sandi," kata juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily di Jakarta, kemarin.


Ace memandang kubu Prabowo akan mengakomodasi kepentingan semua kelompok demi suntikan elektoral. Pragmatisme oposan itu tidak ubahnya dengan bunglon.


Ace menjelaskan bila bertemu orang-orang HTI, mereka akan membicarakan kepentingan organisasi yang dibubarkan pemerintah tersebut. Padahal, ketika bertemu masyarakat Prabowo menegaskan diri sebagai patriot pembela NKRI, bertentangan dengan HTI.


Kondisi serupa, kata Ace, akan dilakukan kubu paslon 02 jika bertemu buruh atau elemen pemilih lain. "Walaupun kepentingan yang ada saling bertentangan," ujarnya.


Sikap itu menunjukkan kubu Prabowo bermain dua kaki. Di satu sisi bicara antiasing, misalnya, di sisi lain berjanji mengakomodasi kepentingan mereka. Hal itu tidak sejalan dengan isu yang dimainkan untuk Jokowi-Ma'ruf.


Kubu pasangan calon 01 justru digempur isu PKI dan isu anti-Islam. Namun, faktanya, Hashim membuka kedok, semua itu strategi pragmatis yang tujuannya memenangkan Prabowo. (Adhi Teguh)

0 comments

    Leave a Reply