Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu mengungkapkan dengan dana Rp205,7 miliar tersebut pemerintah menargetkan 80 ribu rumah tangga yang akan dibantu memasang listrik baru.

"Hampir 57% dari anggaran Ditjen Ketenagalistrikan itu kita kembalikan ke rakyat untuk anggaran infrastruktur melalui program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) untuk 80.000 rumah tangga," kata Jisman dalam konferensi pers program subsektor ketenagalistrikan Tahun 2024 di Jakarta, Kamis (20/1/2024).

Sementara untuk memenuhi infrastruktur kelistrikan, Jisman mengatakan Ditjen Ketenagalistrikan menargetkan pembangkit listrik sebesar 5.174,85 MW, transmisi sepanjang 1.692 kms, dan gardu induk 4.490 MVA.

Lebih lanjut Jisman juga menyampaikan target program subsidi listrik pada tahun ini. Menurutnya, pemerintah menargetkan 68,31 TWh atau senilai Rp73,58 triliun.

"Dan peningkatan jumlah pelanggan listrik dipatok sebanyak 85,2 juta pelanggan, dan mendorong konsumsi listrik per kapita akan meningkat menjadi 1.448 KWh per kapita," lanjutnya.

Selain itu Jisman mengatakan bahwa tahun ini juga Ditjen Ketenagalistrikan akan mengembangkan sistem smart grid untuk lima lokasi.

"Jika kita menginginkan satu grid itu lebih banyak menerima EBT seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan wind (angin), yang mungkin hanya 4 sampai 5 jam sehari, maka diperlukan Smart grid yang membuat Grid kita itu lebih fleksibel itu intinya. Lima target lokasi ini bisa kita kita kembangkan tanpa menambahkan pembangkit yang fast respon seperti gas atau air, jadi itu manfaat dari smart grid," jelasnya.

Kedatangan Capres Cawapres pada Debat Ke-4

Related Articles

0 comments

Leave a Reply