October 11, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Kecelakan Kereta Api Turangga, Pakar: Jalur masih tunggal

IVOOX.id - Kecelakaan tragis antara Kereta Api Turangga dan Commuter Line Bandung Raya pada Jumat, 5 Januari 2024, Djoko Setijowarno, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, mengungkapkan bahwa faktor keselamatan menjadi penentu utama untuk menghindari kecelakaan fatal.

Djoko Setijowarno, menyampaikan Pembangunan jalur ganda sedang dilaksanakan oleh Balai Perkeretaapian Jawa Barat, Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, dengan target penyelesaian pada tahun 2024.

Namun, hingga saat ini, pengerjaan jalur ganda belum rampung. Jalur ini cukup sibuk, dengan 60 commuter line dan 22 KA jarak jauh melintas setiap hari, yang bertambah menjadi 26 pada masa Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

“Analisis menunjukkan perbedaan dalam sistem persinyalan di Stasiun Cicalengka dan Stasiun Haurpugur. Stasiun Cicalengka masih menggunakan sinyal blok mekanik, sementara Stasiun Haurpugur menggunakan sinyal elektrik. Perbedaan ini mengharuskan petugas pengatur perjalanan KA (PPKA) di dua stasiun ini memiliki keterampilan mengoperasikan persinyalan yang berbeda,” tulisnya dalam keterangan resmi yang diterima IVOOX, Senin (9/1/2024).

"Soal jalur kereta tunggal (single track) dan jalur ganda (double track) bukanlah masalah selama diikuti dengan prosedur yang sudah ada," ungkap Soerjanto, Ketua KNKT. Tabrakan yang terjadi di Km 181+700 antara Stasiun Haurpugur – Stasiun Cicalengka, Jawa Barat, terjadi pada jalur tunggal, memaksa perjalanan kereta api dua arah harus berjalan bergantian.

Dalam jalur rel tunggal, sinyal menjadi penentu apakah kereta boleh melintas setelah dipastikan bahwa petak jalan aman.

PPKA harus memastikan tidak ada kereta lain di petak jalan tersebut sebelum memberikan sinyal aman.

Menurut data dari Balai Teknik Perkeretapian (BTP) Jawa Barat Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, proyek jalur ganda di lokasi kecelakaan sedang direncanakan sebagai bagian dari peningkatan jumlah jalur kereta api di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung.

Proyek ini membentang sepanjang 23 kilometer, terbagi menjadi dua tahap, dengan target penyelesaian pada tahun 2024.

Wakil Ketua MTI Pusat itu menyoroti pentingnya integrasi antarmoda di stasiun-stasiun yang bersangkutan untuk memberikan kemudahan bagi warga yang beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan umum.

Selain itu, percepatan elektrifikasi commuter line Bandung Raya diharapkan dapat meningkatkan keselamatan dan kenyamanan penumpang angkutan umum seperti moda kereta api.

Peristiwa tabrakan di jalur ini menjadi pemicu untuk semua pihak terkait meningkatkan manajemen keselamatan perkeretaapian di Indonesia.

Kejadian ini memberikan pengingat akan urgensi kepatuhan terhadap aturan dan pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api

0 comments

    Leave a Reply