April 23, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Katarak Menjadi Penyebab Utama Kebutaan di Indonesia

ivooxid, Jakarta - Penyebab utama kebutaan di Indonesia adalah katarak dengan presentasi sebesar 70–80%. Sedangkan penyebab utama gangguan penglihatan adalah kelainan refraksi dengan presentasi 10–15%.

Katarak adalah lensa mata yang menjadi keruh, sehingga cahaya tidak dapat menembusnya, bervariasi sesuai tingkatannya dari sedikit sampai keburaman total.

Menurut WHO, sebanyak 48% kebutaan yang terjadi di dunia adalah akibat katarak yang trerjadi akibat usia lanjut.

Survei kebutaan Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) yang dilakukan Perhimpunan Dokter Ahli Mata Indonesia (PERDAMI) dan Badan Litbangkes, tahun 2014 – 2016 di 15 provinsi pada penduduk diatas usia 50 tahun menunjukkan prevalensi kebutaan sebesar 3%.

65% orang Indonesia yang berada di 15 provinsi tersebut sesuai dengan survey yang dilakukan. Sementara itu, biaya untuk sekali survey adalah sekitar 15 juta rupiah.

Untuk beberapa provinsi yang tidak dilakukan survey, maka dengan itu survey akan merujuk ke provinsi terdekat untuk dilakukan survey. Hal itu karena kondisi demografinya hampir menyerupai.

“Indeks pembangunan meningkat, sekarang lebih dari 70 persen. Ada beberapa penyakit yang tidak bisa dicegah tapi kita bisa bantu dengan rehabilitasi, salah satunya katarak atau kekeruhan lensa,” kata Menkes RI, Nila Moeloek, pada Temu Media terkait Hari Penglihatan Sedunia, di gedung Kementerian Kesehatan, selasa (3/10).

Menurut Nila, salah satu penyebab penyakit katarak adalah karena usia lanjut. Usia lanjut akan berdampak pada peningkatan gangguan penglihatan secara langsung yakni katarak dan secara tidak langsung yakni retiniopati diabetikum.

“Khusus untuk katarak, satu-satunya cara untuk mencegah kebutaan akibat katarak adalah dengan operasi,” tambah Nila.

Selain itu, Kelainan refraksi merupakan penyebab utama gangguan penglihatan yang saat ini banyak terjadi pada anak-anak. Kondisi tersebut dapat berpengaruh pada kecerdasan siswa dan proses penerimaan informasi dalam kegiatan belajar. Deteksi dini atau skrining gangguan refraksi pada anak, khususnya anak sekolah dasar sangat penting dilakukan.

Gangguan penglihatan dan kebutaan merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu ditangani dengan sungguh-sungguh oleh Pemerintah bersama masyarakat. Selain itu, gangguan penglihatan dan kebutaan dapat mempengaruhi kualitas hidup dan produktifitas masyarakat Indonesia.

0 comments

    Leave a Reply