May 2, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Kasus Dokter Terawan Butuh Kearifan Semua Pihak

IVOOX.id, Jakarta - Okky Asokawati, Anggota Komisi IX DPR Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memberikan catatan soal polemik Dokter Terawan perihal praktik Brain Wash-nya. 

Menurut Sekretaris Dewan Pakar DPP PPP itu, mencuatnya informasi pemecatan sementara selama dua belas bulan oleh Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK)  kepada Dokter Terawan menimbulkan polemik,  pro dan kontra dalam menyikapinya.  

"Posisi MKEK sebagai judicial ethic terhadap profesi kedokteran merupakan organ penting bagi profesi kedokteran yang salah satu fungsinya untuk menegakkan kehormatan profesi dokter serta bagian tidak terpisahkan dari aspek perlindungan terhadap pasien," kata Okky di Jakarta, Rabu (4/4/2018). 

Putusan MKEK yang mencabut izin sementara selama 12 bulan terhadap Dokter Terawan, menurut dia, merupakan sanksi dalam kategori pelanggaran berat (Pasal 29 ayat 4 huruf f angka 4 tentang Pedoman MKEK) ini, harus dilihat secara holistik,  yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari penegakan etik profesi dokter. 

"Dokter Terawan dalam praktik Brain Wash-nya telah memunculkan berbagai testimoni positif dari berbagai kalangan akan manfaat dan kedayagunaannya bagi kesehatan pasien.  Ini fakta yang tidak bisa ditutupi," timpal dia. 

Kendati demikian,  Okky menggarisbawahi, persoalan etik yang menjerat Dokter Terawan juga fakta yang juga tidak bisa ditutupi.  "Persoalan internal di profesi dokter ini juga harus mendapat perhatian serius, khususnya oleh Dokter Terawan," ungkap dia.

Di atas semua itu, Okky menyarankan kepada kedua belah pihak,  untuk lebih mengedepankan kearifan dan penghormatan atas posisi masing-masing. 

Mengabaikan keberadaan MKEK tentu merupakan tindakan yang tidak tepat karena akan menjadi preseden buruk atas supremasi etik bagi profesi dokter. "Namun, mengabaikan kontribusi atas temuan dan praktik Dokter Terawan juga sikap yang bertolak belakang dari kenyataan di lapangan," papar Okky. 

Dia mendorong Ikatan Dokter Indonesia (IDI) agar turut menyelesaikan persoalan ini dengan cara arif dan bijaksana dengan mengedepankan semangat penegakan etik serta perlindungan pasien. (jaw)

0 comments

    Leave a Reply