May 15, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Karena Serangan Pisau, Trump Sebut Rumah Sakit di London Zona Perang

IVOOX.id, Jakarta - Sejumlah dokter dan anggota Parlemen Inggris bereaksi keras terhadap pernyataan Presiden Donald Trump yang menyamakan kondisi sebuah rumah sakit di London dengan zona perang, hanya karena terjadi sebuah serangan dengan menggunakan pisau.

Pernyataan Trump ini merupakan "serangan" terbarunya kepada Inggris, terutama kota London, sejak ia berkampanye menuju Gedung Putih pada 2016. Trump terlibat perang Twitter dengan Wali Kota London, Sadiq Khan, ketika itu. Ujung-ujungnya, terbit petisi dari warga London yang menyerukan penolakan terhadap Trump berkunjung ke Inggris jika terpilih.

Trump adalah Presiden AS yang mematahkan tradisi melakukan kunjungan kenegaraan ke Inggris di tahun pertama jabatan di Gedung Putih. Namun, kini, Trump dijadwalkan akan melakukan kunjungan ke London pada Juli 2018 mendatang.

Namun, di tengah persiapan kunjungan itu, Trump kembali membuat ulah. Berpidato di pertemuan Asosiasi Senapan Nasional (NRA) - kelompok lobi industri senjata yang sangat berpengaruh - Trump mencontohkan Inggris yang memiliki hukum yang melarang warga memiliki senjata, namun akibatnya terlihat di sebuah rumah sakit di London "dengan lantai penuh darah" karena terjadi serangan dengan pisau, "Mirip sebuah zona perang," kata Trump.

Sontak, para dokter dan anggota parlemen Inggris bereaksi. Dr Martin Griffiths dari Royal London Hospital, menulis di Twitter: "Saya akan senang mengundang Trump untuk mengunjungi rumah sakit saya dan bertemu dengan Wali Kota dan Kepala Kepolisian London untuk menunjukkan bagaimana kota ini mengurangi kekerasan kriminal."

Dr Karim Brohi, dokter di rumah sakit yang sama berkomentar: "Lucu, mendorong penggunaan senjata api sebagai solusi kriminal." Karim, menyinggung dukungan Trump terhadap hak warga memiliki senjata api, sesuai keinginan NRA.

Sedangkan anggota Parlemen dari Partai Buruh, Sarah Jones, lewat Twitter menuding pernyataan Trump memalukan.

0 comments

    Leave a Reply