October 8, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Jumlah Perusahaan Pengguna PLTS Atap Berlipat Sembilan Kali

IVOOX.id, Jakarta - Berdasarkan data dari PT Xurya Daya Indonesia (Xurya) daftar pengguna Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap meningkat sembilan kali lipat dibandingkan tahun 2019.

Managing Director Xurya Eka Himawan dalam diskusi virtual di Jakarta, Rabu, mengatakan, tahun lalu telah mengumumkan 14 perusahaan yang menyatakan dukungannya terhadap penggunaan PLTS atap.

"Tahun ini kapasitas terpasang PLTS Atap oleh Xurya mengalami kenaikan hingga 9 kali lipat. Kami selalu berkomitmen dalam mendukung GNSSA (Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap). Salah satunya dengan memberikan layanan purna jual perawatan panel surya secara gratis kepada pelanggan untuk memastikan panel surya selalu dalam keadaan bersih dan tidak ada kerusakan, sehingga kinerjanya lebih aman dan efisien," katanya, dikutip Antara.

Setelah tahun lalu 14 pebisnis Indonesia menyatakan dukungannya pada Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap, kini PT Xurya Daya Indonesia (Xurya) sebagai startup energi

baru dan terbarukan (EBT) yang mempelopori metode Rp 0 dalam pembiayaan PLTS Atap berhasil menambah daftar perusahaan yang menggunakan PLTS Atap.

Bersama Xurya, saat ini Softex Indonesia sedang menyelesaikan proyek pembangunan PLTS Atap sebesar 630 kWp di pabriknya yang berlokasi di Sidoarjo, Jawa Timur.

Penggunaan PLTS Atap ini juga sebagai bentuk implementasi Softex Indonesia dalam menjalankan bisnis yang berkelanjutan.

"Kalau dikonversikan, melalui pemasangan PLTS Atap ini kami akan menghemat kurang lebih 887.922 kWh setiap tahunnya dan menekan produksi CO2 sebesar 829.319

kg selama satu tahun,” ujar Sustainability Project Leader PT Softex Indonesia, Honey Liwe.

GNSSA yang dideklarasikan oleh Kementerian ESDM bersama para penggiat energi surya pada September 2017, merupakan gerakan untuk mendukung dan mempercepat

pemanfaatan teknologi listrik surya untuk memenuhi target pengembangan energi terbarukan yang telah ditetapkan oleh Kebijakan Energi Nasional (KEN) sebesar 23 persen dari total bauran energi primer pada 2025.

PLTS diharapkan berkontribusi sebesar 14 persen atau 6,4 GW dari total kapasitas 45 GW pembangkit listrik.

Sementara itu Ketua Umum Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) Andhika Prastawa mengatakan, pada tahun ketiga GNSSA, AESI melihat mulai tumbuh percepatan pemanfaatan listrik surya, namun masih ada peluang untuk ditingkatkan lagi.

Pada tahun 2017 ketika GNSSA dibentuk, kapasitas PLTS atap yang terdaftar pada PLN baru sekitar 600 kW. Tahun ini kapasitasnya telah naik menjadi 7500 kW.

"Sangat dibutuhkan kolaborasi yang lebih intensif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, PT. PLN (Persero), investor, pelaku bisnis seperti yang dilakukan oleh Softex Indonesia dan perseorangan, agar tingkat pemanfaatan teknologi listrik surya dapat tumbuh seiring dengan ketetapan capaian bauran energi terbarukan dalam Kebijakan Energi Nasional yaitu 23 persen pada 2025," kata Andhika.

0 comments

    Leave a Reply