April 19, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Jumlah Pemudik Masih Bertambah Hingga Malam Takbiran

IVOOX.id, Jakarta - PT. Kereta Api Indonesia (KAI) Daop VII Madiun, Jawa Timur, memperkirakan jumlah penumpang yang akan turun di daerahnya akan terus bertambah hingga malam takbiran hari ini. Diprediksi hari ini akan ada 19 ribu penumpang dengan pemberhentian akhir di Jawa Timur.

“Data yang masuk pagi ini, penumpang yang akan turun di wilayah Daop VII Madiun sebanyak 17.996 orang nanti sampai jam 24.00 WIB. Ini bertambah lagi di kisaran 19 ribu penumpang,” ujar Manajer Daop VII Madiun, Supriyanto di Stasiun Kertosono, Kabupaten Kediri, Kamis (14/6), seperti dikutip dari Antara.

Di Stasiun Kertosono, Kabupaten Kediri, jumlah penumpang naik dan turun juga masih relatif banyak. Kenaikan sudah terlihat sejak tanggal 5 Juni kemarin, di mana saat itu yang naik mencapai 940 penumpang dan yang turun 852 penumpang.

Sedangkan, pada tanggal 12 Juni, jumlah penumpang yang naik mencapai 925 orang dan penumpang yang turun sebanyak 1.626 orang. Pada tanggal 13 Juni, jumlah penumpang yang naik mencapai 934 orang dan yang turun hingga 2.009 orang.

Ia menambahkan, secara total jumlah penumpang selama angkutan Lebaran 2018 mencapai 316.801 orang penumpang yang melakukan perjalanan memakai jasa kereta api. Rinciannya,sebanyak 44 KA jarak jauh reguler, 10 KA tambahan lebaran, dan 10 KA lokal.

Untuk di Kediri, Supriyanto mengatakan, perbandingan antara penumpang jarak jauh dan dekat jumlahnya relatif sama. Untuk jarak dekat, umumnya pemudik menuju kampung halaman di Surabaya dan sekitarnya.

Pihaknya juga sudah menyiapkan tim keamanan dari petugas PT KAI dibantu oleh Polri. Pengamanan dilakukan 24 jam penuh untuk memastikan seluruh pengguna kereta api merasa nyaman selama perjalanan, terlebih lagi volume penumpang yang tinggi menjelang Lebaran 2018.

Sejauh ini, terdapt beberapa temuan kasus seperti beberapa barang milik penumpang yang ketinggalan di kereta. Untuk kasus tersebut PT KAI berinisiatif dengan mengamankan barang yang tertinggal di dalam kereta sembari mencari pemilik barang aslinya. Sementara jika berada di luar stasiun maka barang akan dikembalikan ke stasiun tempat penumpang bersangkutan turun.

"Ada puluhan penemuan barang yang ketinggalan. Namun, selama penumpang tersebut sesuai dengan tempat duduknya, akan mudah ditemukan. Dan, dari hasil pemeriksaan sebagian besar ditemukan, jadi dikembalikan langsung," katanya.

Pihaknya mengimbau penumpang untuk selalu berhati-hati dengan barang bawaannya selama naik kereta api, demi mencegah barang tertinggal.

Puncak Arus

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan, puncak kepadatan arus mudik yang biasanya terjadi pada H-3 hingga H-2 hari raya, tahun ini terjadi sepekan menjelang Idul Fitri. Tahun ini, puncak mudik terjadi pada H-7, sedangkan puncak arus balik diperkirakan terjadi 19-20 Juni 2018.

"Saat ini yang mudik memang masih ada tapi bukan puncaknya. Secara umum pelaksanaan mudik berjalan lancar dan aman," kata Menhub saat meninjau Pos Terpadu THR Operasi Ketupat Candi Tahun 2018 di Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (12/6), dikutip dari Antara.

Dari pantauan Kemenhub, katanya, saat puncak arus mudik tidak terjadi kemacetan parah, karena sejumlah jalan tol baik operasional maupun fungsional sudah beroperasi. Demikian juga dengan kondisi jalan nasional nontol yang kondisinya cukup baik sehingga banyak dilalui kendaraan bermotor pribadi.

Maraknya angkutan gratis yang disediakan pemerintah seperti bus, kereta api, kapal laut yang peminatnya sangat banyak, juga menjadikan masyarakat memilih menggunakan angkutan umum dibanding kendaraan pribadi.

Puncak mudik di terminal terpadu Pulo Gebang Jakarta, Timur menurut Kepala Terminal, Ismanto puncak arus mudik dari terminal tersebut terjadi pada H-3 atau Selasa (12/6), bersamaan dengan karyawan swasta mulai libur bersama.

Jumlah penumpang yang berangkat pada H-3 dari terminal tersebut adalah sebanyak 11.832 orang dengan menggunakan 375 bus.

Angka tersebut mengalami peningkatan dibandingkan H-4 atau Senin (11/6) yaitu sebanyak 9.848 orang dengan menggunakan 322 bus. Sedangkan pada Minggu (10/6) ada 10.418 penumpang dengan 338 bus, Sabtu (9/6) ada 9.574 penumpang dengan 302 bus, serta Jumat (8/6) ada 8.410 penumpang dengan 287 bus.

Sejak H-7, jumlah penumpang secara keseluruhan di Terminal Pulo Gebang sebanyak 43.143 orang dengan jumlah bus sebanyak 1.554 bus yang berangkat. Jika dibandingkan tahun sebelumnya, kata Ismanto, meningkat sekitar 31,2%.

Jumlah penumpang pada puncak arus mudik pada H-3 2018 dari Terminal Pulog Gebang mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai hingga sekitar 13.000 orang.

Hal tersebut, lanjutnya, antara lain karena semakin maraknya program bus mudik gratis yang diselenggarakan berbagai pihak seperti sejumlah instansi pemerintah, perusahaan swasta, dan BUMN.

Sementara itu pada dua hari menjelang Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah jumlah pemudik yang akan pulang ke kampung halamannya dengan menggunakan kereta api di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, diprakirakan mencapai 20.000 orang sedangkan jumlah kereta yang digunakan sebanyak 46 unit kereta.

Senior Manajer Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eddy Kuswoyo, di Jakarta, Rabu mengatakan sebanyak 44.850 pemudik meninggalkan Jakarta melalui dan Stasiun Gambir dan Stasiun Senen, masing-masing 20 ribu orang dan 25 ribu orang. Pemudik berangkat dari dua stasiun itu dengan tujuan kota-kota di Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Yogyakarta.

0 comments

    Leave a Reply