April 26, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Jumlah Pelaut Indonesia Kalah Dengan Filipina

IVOOX.id, Jakarta - Indonesia dikenal sebagai negara kemaritiman karena terdiri dari ribuan pulau dan sumber daya alam kelautan yang sangat kaya. Namun, untuk memanfaatkan kekayaan alam yang dimiliki tentunya harus memiliki kualitas sumber daya manusia (SDM) yang berkompetensi tinggi agar memiliki daya saing secara global.

Direktur Akademi Maritim Yogjakarta Dr. Wegig Pratama menilai, saat ini pemerintah kurang menyoroti industri tersebut khususnya di dunia pendidikan. Padahal, untuk mencetak SDM yang handal dan berkualitas tinggi bermula dari pendidikan.

Apalagi, kata Wegig, isu yang tengah hangat saat ini tengah memperbincangkan mengenai tenga kerja. Diharapkan SDM pelayaran Indonesia tidak dikuasai oleh para pelaut asing.

“Pendidikan paling utama karena menghasilkan tenaga kerja, baik tidaknya tenaga kerja itu di pendidikan,” kata dia di Jakarta, Minggu (29/4/2018).

Menurut dia, disamping pengelolaan secara industri maupun regulasi terkait pengentasan maling SDA laut ilegal fishing yang masuk ke perairan tanah air, tapi pemerintah dirasa perlu hadir membentuk SDM yang dapat mengelola kelautan Indonesia secara maksimal.

“Pemerintah harus hadir dengan cara memberikan bantuan pada perguruan tinggi maupun sekolah yang dibidang pelayaran mengadakan peralatan era itu yaitu simulator. Karena tanpa simulator dianggap lulusannya tidak memenuhi kompetensi. Jadi dia harus kerjasama dengan pihak lain. Ini kan tidak maksimal,” jelas dia.

Wegig menilai, alangkah hebatnya Indonesia yang dikenal sebagai negara kemaritiman juga menguasai pelut di dunia. Sebab, pelaut Indonesia yang mampu beredar di perairan dunia masih kalah dengan negara tetangga, Filipina.

“Sekarang kita beri gambaran negara Indonesia dengan Filipina besar mana, besar Indonesia. Tapi dia bisa menguasai pelaut di dunia ini sebanyak 4 jutaan, Indoensia dengan berapa ratus juta penduduknya kita hanya sekitar 400 an ribu. Kan suatu hal yang anomali kita negara maritim negara kepulauan terbesar didunia tapi ngga bisa mengeksplorasi tentang kekayaan sumber daya nya sendiri mengapa demikain, Filipina salah satunya negara hadir disana,” terang dia.

Padahal, lanjut Wegig, sumber daya manusia dibidang kelautan menyumbang devisa yang cukup besar bagi negara. Dengan hadirnya pemerintah khususnya di pendidikan pelayaran akan mencetak pelaut berkompetensi tinggi yang mempu bersaing secara internasional.

“Dunia pelayaran sangat cantik untuk didalami karena menghasilkan devisa terbesar. Untuk laut sekutar Rp 25 triliun setiap tahunnya. Ini harus di dorong. Ini memang untuk mengedepankan negara masuk atau mendampingi pendidikan perguruan tinggi khususnya kemaritiman. China jelas, Filipina jelas,” pungkas dia. (ava)

0 comments

    Leave a Reply