JP Morgan: Teknologi 5G Merugikan Saham Telekomunikasi
IVOOX.id, Jakarta - Beberapa saham telekomunikasi tidak sebaik yang mereka bisa bayangkan seperti tahun lalu, dan JP Morgan berpikir telah mengetahui penyebabnya.
Pihak JP Morgan mengatakan dalam catatan bulan April lalu bahwa beberapa investor tumbuh khawatir pada 2017 tentang pengembalian atau kurangnya mereka pada apa yang disebut teknologi jaringan seluler 5G, yang dirancang untuk memberikan kecepatan data.
Analis JP Morgan mengatakan mereka menemukan "penilaian depresi" untuk saham telekomunikasi China , Jepang , Korea Selatan dan Australia. Pasar-pasar tersebut kemungkinan akan menjadi yang pertama di wilayah ini untuk meluncurkan 5G, menurut bank.
Semua mengatakan, perusahaan di sektor telekomunikasi Asia berkinerja buruk MSCI Asia Index sebesar 18 persen dalam 12 bulan hingga April 2018, kata para analis.
Namun bank itu menepis kekhawatiran 5G karena datang "terlalu dini" dan mengatakan banyak saham telekomunikasi bisa menunjukkan keterputusan antara harga mereka saat ini dan nilai aktual mereka.
James Sullivan, kepala penelitian ekuitas Asia di luar Jepang di JP Morgan, mengatakan kepada CNBC bahwa perhatian media yang dibayarkan kepada 5G secara signifikan melampaui pengaruh teknologi di dunia nyata. Banyak kegunaannya masih bersifat teoritis karena teknologi pelengkap belum benar-benar ada.
"Ini bukan tentang kecepatan unduh yang lebih cepat," katanya. "Ini tentang internet tentang hal-hal, kendaraan otonom dan hal-hal yang tidak ada yang mengerti kasus monetisasi untuk jaringan."
Generasi kelima jaringan seluler , atau 5G, dirancang untuk melayani kecepatan data yang lebih cepat yang memenuhi lalu lintas web yang terus bertambah.
Generasi sebelumnya dari jaringan bergerak terutama ditujukan untuk penggunaan konsumen, awalnya dengan layanan suara dan pesan singkat dan kemudian browsing web dan streaming data. 5G diharapkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut ditambah kebutuhan industri.
0 comments