Jika Trump Makin Ngaco, Wapres Pence Terbuka Gunakan Amandemen ke-25 Untuk Tendang Trump

IVOOX.id, Washington DC - Wakil Presiden AS Mike Pence tidak mengesampingkan upaya untuk meminta Amandemen ke-25 dalam arti bersama kabinet akan memecat Presiden Donald Trump, jika sang penghuni Gedung Putih makin tidak stabil di sisa 10 hari-nya sebagai presiden, kata sumber yang dekat dengan wakil presiden.

Sumber itu mengatakan ada beberapa kekhawatiran di dalam tim Pence bahwa ada risiko untuk menerapkan Amandemen ke-25 atau bahkan proses pemakzulan (oleh Kongres), karena Trump dapat mengambil tindakan gegabah yang membahayakan negara.

Hingga Sabtu malam, Trump dan Pence masih belum berbicara sejak serangan Rabu di Capitol AS yang menewaskan lima orang, termasuk seorang petugas Kepolisian Capitol, sumber lain mengatakan kepada CNN. Presiden juga belum memberikan komentar publik yang mengecam ancaman pembunuhan yang telah diposting di media sosial yang menargetkan Pence.

Pence akhirnya "melihat sekilas balas dendam POTUS (President of The United States)", kata salah satu sumber, menggunakan singkatan Presiden Amerika Serikat.

Dua sumber yang mengetahui masalah ini mengatakan Trump marah karena Pence tak mau mengikuti paksaannya untuk menolak mengesahkan kemenangan Biden saat Pence sebagai Presiden Senat memimpin sidang seremonial Kongres untuk sertifikasi kemenangan Biden Rabu lalu, dan Pence kecewa dan sedih oleh Trump.

Trump menempatkan Pence dalam posisi yang mustahil, memintanya untuk membatalkan hasil pemilihan selama sesi gabungan Kongres hari Rabu. Ketika Pence menjelaskan bahwa dia tidak dapat melakukan itu dan mengirim surat kepada anggota Kongres bahwa dia akan mengikuti Konstitusi, Trump menggunakan rapat umum hari Rabu untuk menyemangati kerumunan, menyuruh mereka untuk berbaris di Capitol Hill, dan berkata tentang wakil presidennya, "Mike Pence, kuharap kau akan membela kebaikan Konstitusi kita dan demi kebaikan negara kita, dan jika tidak, aku akan sangat kecewa padamu, aku akan memberitahumu sekarang . Saya tidak mendengar cerita yang bagus."(9news.com.au)