May 6, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Jenazah Dua Atlet Paralayang Korban Gempa Ditemukan

 

IVOOX.id, Palu - Dua dari tujuh atlet paralayang yang tertimbun dalam reruntuhan Hotel Roa-Roa, paska gempa dan tsunami yang melanda Palu, Sulawesi Tengah, berhasil dievakuasi dalam kondisi sudah meninggal dunia, Senin (1/10).

“Siang tadi ditemukan dua jenazah di Hotel Roa-Roa yang dipastikan keduanya adalah Gleen Mononutu dan Petra Mandagi, atlet parlayang Sulut," kata Ketua Paralayang Indonesia, Wahyu Yudha di Bogor.

Wahyu menyebutkan, evakuasi terhadap kedua jenazah ini berhasil dilakukan sekitar pukul 16.36 WITA (waktu Indonesia tengah) oleh tim evakuasi Basarnas. Proses evakuasi menggunakan dua alat berat escavator yang diturunkan pagi tadi untuk melakukan pencarian.

Menurutnya, kedua jenazah dikenali sebagai atlet paralayang berdasarkan informasi dari pihak keluarga yang melihat langsung ke lokasi. “Keluarga mengenali cincin yang bertuliskan nama Stevy, maka dipastikan kedua jenazah adalah atlet paralayang Sulut," kata Yudha.

Cincin tersebut dikenakan oleh salah satu jenazah, tulisan Stevy adalah nama istri Petra Mandagi. Yudha mengatakan, informasi temuan dua jenazah atlet parlayaang Indonesia ini disampaikan langusng oleh Ketua Paralayang Provinsi Sulawesi Tengah.

Atas temuan ini, lanjut Yudha, Paralayang Indonesia mengucapkan turut berduka cita yang sedalam atas berpulangnya dua atlet Indonesia, dan mendoakan keluarga diberikan ketabahan. “Turut berduka cita atas meninggalnya kedua teman kita, sahabat kita ini," katanya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, pascagempa dan tsunami yang melanda Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9) sebanyak tujuh atlet paralayang yang mengikuti kejuaran Palu Nomoni 2018 belum diketahui keberadaannya.

Tujuh atlet paralayang yang belum ditemukan ini sebagian besar berasal dari Indonesia, satu orang bernama Dong Jin asal Korea. Adapun keenam atlet Indonesia tersebut takni Reza Kambey, Ardi Kurniawan, Fahmi Malang, Glen Mononutu, Franky Kowas, dan Petra Mandagi. Tiga orang pendukung atlet lainnya yakni ibu Rachmat Sauma, Triad, dan Lauren Kowas.

Kuat dugaan atlet paralayang yang ikut menjadi korban gempa Palu, dan Donggala, Sulawesi Tengah, dan masih berada di dalam reruntuhan Hotel Roa-Roa yang ambruk akibat gempa berkekuatan 7,4 SR. Informasi ini diperkuat dari keterangan Viki atlet Paralayang dari Jawa Timur yang berhasil selamat ke luar dari Hotel Roa-Roa pada saat gempa terjadi, Jumat (28/9) lalu. Viki ditemukan warga terjepit di antara reruntuhan Hotel Roa-Roa, posisinya berada dekat pintu.

“Menurut keterangan Viki, teman-teman atlet lainnya ada di belakangnya saat terjadi gempa ikut menyelematkan diri, tapi mereka sudah tidak sempat ke luar dari hotel," kata Yudha.

Ketujuh atlet ini mengikuti kejuaraan Polo Nomoni 2018 yang berlangsung dari tanggal 25 sampai 30 September ini. Total ada 30 orang peserta, terdiri atas 27 atlet Indonesia, dan tiga dari luar negeri yakni Singapura, Belgia dan Korea.

Kejuaraan Polo Nomoni merupakan kejuaran pertama kali digelar dalam rangka Festival Palu Nomoni 2018 bersama kejuaran Sport Fighting dan Downhill.  Perlombaan ini diselenggarakan oleh Pengurus Cabang Paralayang Sulawesi Tengah, diketahui oleh FASI, serta Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Pada saat gempa terjadi tanggal 28 September, para atlet telah menyelesaikan babak ketiga, dan masih akan berlanjut sampai hari ini terakhir tanggal 30 September. Selama perlombaan atlet menginap di Hotel Roa-Roa, sekelas bintang lima, Sebelum kejadian hotel tersebut terlihat berdiri kokoh, lalu gempa merobohkan hotel berlantai delapan seketika. Akibat gempa ini, perlombaan dibatalkan, upaya pencarian terhadap para atlet dan tiga pendukung lainnya masih dilakukan oleh Pengcab Sulawesi Tengah, dibantu Basarnas. Menurut Yudha, upaya pencarian cenderung dilakukan seadanya, karena keterbatasan personel dan peralatan berat di Palu. (luthfi ardi)

0 comments

    Leave a Reply