September 20, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Jawa Barat Jadi Tuan Rumah Gernas Bangga Buatan Indonesia

IVOOX.id, Bandung - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki melakukan kick off Gerakan Indonesia Bersama UMKM seiring ajang Gernas Bangga Buatan Indonesia yang pada April 2021 dipusatkan di Jabar dengan tema UKM Jabar Paten.

Kick off ditandai dengan penyematan pin bertuliskan Geber UMKM kepada perwakilan UMKM dari Jabar oleh Menkop UKM Teten Masduki, Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi, Ketua Dekranasda Jabar Atalia Praratya Kamil, dan sejumlah perwakilan tokoh yang hadir secara langsung dalam acara yang digelar di Convention Hall Trans Studio Bandung, Sabtu (3/4/2021). 

Teten mengatakan, gerakan ini merupakan bentuk keberpihakan pemerintah terhadap kemajuan UMKM. Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) merupakan semangat kebersamaan dan sinergitas dalam mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional, khususnya dengan menguatkan UMKM dalam negeri.

“UMKM memiliki arti penting bagi perekonomian nasional. Lebih dari 64 juta UMKM berkontribusi 14% terhadap total ekspor nonmigas, 60% total investasi, 97% total tenaga kerja, dan 61% total PDB nasional,” katanya.

Dia memastikan, capaian itu menjadi bukti bahwa UMKM merupakan tulang punggung perekonomian negara. Namun, hadirnya pandemi covid-19 memberikan pukulan telak bagi semua pihak, termasuk pelaku UMKM. Oleh karena itu, transformasi digital menjadi keniscayaan.

“Atas dasar itulah Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yang dicanangkan oleh Bapak Presiden Jokowi (Joko Widodo) menjadi salah satu bentuk keberpihakan pemerintah kepada kebangkitan UMKM melalui akselerasi transformasi digital,” katanya.

Melalui sinergi yang dihadirkan oleh semua pihak, menurutnya, kini UMKM yang hadir dalam ekosistem digital telah tumbuh pesat mencapai lebih dari 19% dari populasi pelaku usaha atau setidaknya 12 juta UMKM.

“Transformasi digitalisasi UMKM akan terus kita dorong. Pemerintah beserta semua pemangku kepentingan akan terus berkolaborasi demi target 30 juta UKMM pada 2023. Diharapkan terdapat 500 ribu UMKM produk artisan onboarding digital setiap bulannya,” katanya.

Namun, lanjut Teten, isu literasi digital, pengembangan kapasitas SDM, hingga peningkatan kapasitas produksi dan kualitas harus terus dilakukan.

“Makanya ratusan rangkaian kegiatan BBI pada bulan ini (April) tidak hanya akan fokus di aspek hilir pemasaran, namun juga akan mengulas total hingga ke hulu, aspek SDM, dan proses bisnis.

”Teten mengatakan, dalam rangka mendukung Gernas BBI 2021, Kemenkop-UKM mendapat tugas sebagai movement manager bermitra dengan Pemerintah Provinsi Jabar sebagai key opinion leader/brand ambassador Gernas BBI. Gernas BBI di Jabar digelar mulai April 2021 dengan slogan ‘UKM Jabar Paten’. Pada Gernas BBI di Jabar ini, lebih dari 100 rangkaian kegiatan pada 100 venue akan menyemarakkan kegiatan.

Lebih dari 14.500 UMKM unggulan akan dijangkau dalam keseluruhan kegiatan, dan dengan potensi audiens lebih dari 21 juta orang. Pada periode ini, Teten mengatakan Gernas BBI akan fokus pada produk-produk UMKM artisan yakni produkproduk yang sudah dikurasi menjadi produk unggulan, sehingga masyarakat bisa dengan bangga membeli produk UMKM lokal.

Masa depan Indonesia Saat ini, pemulihan kesehatan dan pemulihan ekonomi menjadi prioritas utama. Namun saat ini juga merupakan kesempatan yang sangat baik untuk mempersiapkan UMKM masa depan atau future SME.

“Dalam kacamata saya UMKM masa depan Indonesia adalah pewirausaha yang terus mengeksplorasi khazanah tradisi dan nilai budaya dalam produknya namun dibalut dengan eksplorasi teknologi serta relevan pula dengan isu-isu kekinian. Wirausaha berbasis teknologi, wirausaha sosial menjadi salah satu representatif,” katanya.

Dia menegaskan UMKM tetap layak menyandang peran sebagai pahlawan ekonomi bangsa. Resiliensi, kualitas, serta kekhasan yang ditawarkan terus bertumbuh setiap harinya. Meski begitu, sinergi dan kolaborasi dari seluruh pihak tetap dibutuhkan dalam mendampingi dan memastikan UMKM kita hadir sebagai juara dan kebanggaan bangsa Indonesia.

“Saatnya kita bersama bergerak. Bersama-sama untuk UMKM, bersama-sama untuk Indonesia. Indonesia Bersama UMKM,” katanya. Teten pun mengundang seluruh masyarakat untuk mendukung akselerasi PEN dengan berbelanja produk UMKM terbaik Jabar di seluruh rangkaian kegiatan Gernas BBI April 2021. Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan pemerintah akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif.

“Kita kuatkan ke TKDN, harus menggunakan sebanyak mungkin produk dalam negeri,” katanya.

Menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, sektor ekonomi kreatif telah berkembang dengan tingkat pertumbuhan lebih dari 7%. Pada 2015 total ekspor kreatif dunia senilai US$510 Miliar. Dia memastikan ekonomi kreatif lebih tahan terhadap berbagai guncangan. Meski terjadi penurunan dalam perdagangan global, ekonomi kreatif kuat dan tangguh sehingga potensial untuk dikembangkan.

“Pemerintah semangat dan inisiatif untuk terobosan, agar dapat dimaksimalkan,” katanya. Wadah kreatif milenial Pada kesempatan yang sama, Menkop-UKM mengekspresikan kekagumannya pada reinkarnasi Pasar Kosambi yang menjadi wadah kreatif anak muda Bandung.

“Saya Tercengang,” katanya saat menapakkan kaki di Pasar Kosambi. Bagaimana tidak, pasar tradisional yang dulunya kusam dan becek, kini telah berubah total menjadi tempat tongkrongan kaum milenial kreatif.

Nama pasar yang sudah terbengkalai selama 15 tahun itu pun berubah kekinian bergaya jiwa muda menjadi The Hallway. “Sekarang lebih enak, lebih custom, cocok untuk dikunjungi generasi milenial,” kata Teten, yang saat berkeliling The Hallway ditemani Staf Khusus Presiden RI Putri Tanjung dan Founder The Hallway Rilly Robbi Gusadi.

Teten mengakui, Kota Bandung memang tidak ada habishabisnya untuk membuat sesuatu yang inovasi dan unik. “The Hallway menjadi bukti hadirnya Creative Space yang menjadi salah satu daya tarik kaum muda,” kata Teten.

Tak kalah dengan Teten, Putri pun tak bisa menutupi kekagumannya. “The Hallway benar-benar enterpreneur mindset, sebuah kreatifitas yang luar biasa, dan punya keunikan tersendiri,” tandas Putri.

Bagi Putri, The Hallway merupakan wadah yang potensial bagi UKM kreatif di Bandung. “Tempat seperti ini harus ada dimana-mana, sebagai wadah UKM kreatif anak muda,” ujar Putri.

Kini, The Hallway yang mulai beroperasi pada 2019 sudah memiliki 77 toko dan terisi 52 tenant, terdiri dari food and beverage (kuliner), fashion, dan hobbies seperti sepeda, dekorasi, hingga barbershop.

“Tahap berikutnya, tenant kita akan sebanyak 140 UKM kreatif,” ungkap Robbi.

0 comments

    Leave a Reply