November 14, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Jabodetabek Serentak Lakukan Vaksin Covid-19

IVOOX.id, Jakarta - Vaksin akan di­berikan berdasarkan wilayah yang memiliki jumlah penye­baran Covid-19 tinggi. DKI Jakarta merupakan salah satu wilayah yang harus segera di­lakukan vaksinasi. Vaksinasi di Ibu Kota harus berbarengan dengan wilayah penyangga, seperti Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi.

“Vaksinasi untuk Jakarta tidak bisa hanya fokus di Ja­karta sendiri, tapi harus dalam satu kesatuan di Jabodatabek. Artinya, apabila vaksinasi di Ja­karta, pada saat yang sama juga harus ada vaksinasi di Bodeta­bek,” kata Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Bam­bang Brodjonegoro, dalam dis­kusi “HUT 56 Partai Golkar” secara virtual, Selasa (20/10).

Bambang mengatakan hal yang sama juga berlaku un­tuk wilayah lain seperti Kota Bandung. Langkah tersebut dilakukan agar proses kekeba­lan badan atau herd immunity dapat segera tercapai.

“Tidak cukup hanya di Kota Bandung, tetapi harus ada di kabupatennya, Cimahi, dan lain-lain sehingga Bandung well cover,” ujarnya.

Lebih lanjut, Bambang mengatakan vaksin juga di­prioritaskan diberikan untuk tenaga kesehatan dan tenaga pendidikan dan pelayanan ma­syarakat, karena mereka paling sering melakukan kontak sosial dengan banyak orang.

“Kemudian, ada juga dis­tribusi berdasarkan kelompok umur dan penyakit bawaan. Mereka harus dapat proteksi karena mereka begitu besar potensi terpapar Covid-19,” pungkasnya.

Dalam kesempatan itu, Bambang mengingatkan bahwa sekali suntikan vaksin Co­vid-19 tidak untuk seumur hidup. Menurut dia, jika seseorang telah disuntik vaksin Covid-19, selama 1–2 tahun ke depan ia harus disuntik vaksin lagi karena daya tahan tubuh­nya untuk terhindar dari virus sudah berkurang.

“Saya sampaikan kemung­kinan besar vaksin Covid-19 mana pun, yang berasal dari mana pun tidak akan bertahan seumur hidup,” kata Bambang.

“Kalau divaksin 2021 ada kemungkinan tahun 2022 atau 2023 harus vaksin lagi karena daya tahannya sudah berkurang dari Covid-19, tapi Covid-19-nya tidak hilang karena Covid-19 ini tidak mu­dah hilang,” kata dia.

Berdasarkan hal itu, Bam­bang mengatakan pembuatan vaksin Merah Putih terus di­lakukan untuk vaksin jangka panjang. Sementara itu, dalam jangka pendek, Indonesia menggunakan vaksin dari luar negeri.

Berdampak Penurunan

Sementara itu, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Adisas­mito, mengatakan penekanan mobilitas masyarakat berdam­pak pengurangan kasus Covid-19 sekaligus kasus kematian akibat penyakit virus korona itu.

Hal ini berdasarkan studi oleh Ying Zhou dan kawan-kawan berjudul Effects of hu­man mobility restrictions on the spread of Covid-19 in Shenzhen, China: a modelling study using mobile phone data, pada 2020.

“Terdapat berbagai studi yang memperlihatkan adanya linieritas antara penegakan mobilitas masyarakat dengan penurunan kasus dan kematian akibat Covid-19,” ujar Wiku.

Dari penelitian itu, kata Wiku, terungkap bahwa pengurangan mobilitas di dalam kota sebanyak 20 persen dapat melandaikan kurva kasus penularan sebanyak 33 persen. Selain itu, dapat pula menunda kemunculan puncak kasus se­lama dua pekan. “Ini adalah hal yang penting,” ucap Wiku.

Kedua, pengurangan mo­bilitas dalam kota sebanyak 40 persen dapat melandaikan kurva kasus sebanyak 66 persen dan menunda kemunculan puncak kasus selama 4 pekan.

Ketiga, pengurangan mo­bilitas dalam kota sebanyak 60 persen dapat melandaikan kur­va kasus sebanyak 91 persen. “Dan menunda kemunculan puncak kasus selama 14 pe­kan,” kata Wiku.

0 comments

    Leave a Reply