May 19, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Izin Impor 171.660 Ton Jagung Diumumkan, Enggar : Ini Untuk Kebutuhan Industri

IVOOX.id, Jakarta – Izin impor 171.660 ton jagung telah dikeluarkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk kebutuhan industri. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan yang bakal menyerap jagung ini merupakan industri.

Kemendag menjaga agar industri tidak kekurangan harga bahan baku, Yang dikhawatirnya justru akan mengganggu ekspor. Sementara pemerintah ingin ekspor meningkat, seperti yang ditargetkan Kemendag tahun ini, sebesar 11%.

“Untuk juga industri yang KITE (Kemudahan Impor Tujuan Ekspor), tujuan ekspor ya, itu otomatis harus saya keluarkan (izin impor jagung untuk industri),” Ungkap Enggar di Kantor Kemendag, Jakarta Pusat, Rabu (7/2/2018).

Oke Nurwan selaku Dirjen Perdagangan Luar Negeri juga memperkuat kalau impor jagung ini untuk mendukung ekspor. Ketika ditanya apakah pemerintah akan menambah jumlah jagung yang diimpor, dia memilih untuk melihat kebutuhan industri berorientasi ekspor terhadap bahan baku tersebut.

Enggar juga meyakinkan bahwa jagung yang diimpor tidak ditanam di Indonesia. Dengan kata lain tidak akan mengganggu usaha petani jagung.

“Jenis jagungnya berbeda. Saya tidak akan mengeluarkan izin impor jagung yang diproduksi di dalam negeri. Clear itu ya,” ucap Enggar.

“Tidak ada impor jagung pakan yang diproduksi di Indonesia. Tidak ada. Itu dari tahun-tahun lalu, bertahun-tahun, impor jagung untuk kebutuhan industri yang tidak ada diproduksi di Indonesia,” jelas Enggar.

Kebijakan impor jagung ini sangat bertolak belakang dengan program dari kementerian pertanian. Dalam pelantikan 8 pejabat pimpinan tinggi pratama Kementerian Pertanian pada Jumat (24/11/2017), Amran mengatakan pemerintah akan menggarap peluang ekspor jagung ke Malaysia sekitar 3 juta ton – 4 juta ton dan Filipina 1 juta ton. Dia meyakini Indonesia telah mencapai swasembada jagung sehingga dapat mencukupi kebutuhan jagung negara tetangga.

Amran menargetkan Indonesia dapat mencapai 3 negara produsen jagung terbesar pada 2020, optimisme ini setelah Indonesia mampu naik peringkat menjadi produsen jagung terbesar ke-7 dari posisi ke-9 tiga tahun lalu.

Kebijakan impor jagung harus didukung oleh analisa dan data yang tepat agar kepentingan nasional dapat tetap terjaga.

0 comments

    Leave a Reply