October 1, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Israel Tak Menanggapi Permintaan Visa Uni Eropa Untuk Pantau Pemilu Palestina

IVOOX.id, Brussels - Uni Eropa pada hari Selasa mengatakan Israel tak menanggapi permintaan untuk memberikan visa kepada delegasinya yang bermaksud untuk mengamati pemilihan Palestina yang akan datang, yang dijadwalkan pada 22 Mei.

Pada 8 Februari, UE mengirim permintaan resmi ke Kementerian Luar Negeri Israel terkait hal ini, kata juru bicara Perwakilan Tinggi UE untuk Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan, Josep Borrell.

Uni Eropa mengatakan bahwa tidak adanya misi akan mempengaruhi proses penilaian, namun mereka sedang mempertimbangkan solusi alternatif.

Farid Taamallah, juru bicara Komisi Pemilihan Umum Pusat Palestina, menegaskan pentingnya memiliki pengamat internasional dan Eropa selama pemilihan, namun ia mengatakan bahwa ketidakhadiran mereka tidak akan mempengaruhi proses pemilihan.

Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki pada Kamis menyerukan kepada komunitas internasional untuk menekan Israel agar mengizinkan warga Palestina di Yerusalem untuk berpartisipasi dalam pemilihan yang akan datang.

Dalam pidatonya pada pertemuan tingkat menteri kedua dari dialog politik Arab-Jepang, Maliki mengatakan kekuasaan pendudukan harus mematuhi perjanjian bilateral dan menghindari menghalangi hak demokratis Palestina untuk berpartisipasi dalam pemilihan legislatif dan presiden yang akan datang.

Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh sebelumnya menyoroti kemauan politik yang kuat dari kepemimpinan, yang dipimpin oleh Presiden Mahmoud Abbas, dan semua faksi untuk mengadakan pemilihan. Dia menyerukan tekanan internasional dan Eropa untuk mewajibkan Israel menghormati perjanjian yang ditandatangani.

"Perjanjian yang ditandatangani menetapkan bahwa semua warga Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat, termasuk Yerusalem, diizinkan untuk berpartisipasi dalam pemilihan, dan kami ingin masyarakat internasional menekan untuk ini," katanya.

Pada pertengahan Januari, Abbas memutuskan pemilihan umum Palestina pertama dalam lebih dari 15 tahun dan mengatakan pemilihan parlemen akan diadakan pada 22 Mei, diikuti dengan pemungutan suara presiden pada 31 Juli.(aawsat.com)

0 comments

    Leave a Reply