July 2, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Investor Ragukan Keseriusan Pemerintah untuk Transisi Energi

IVOOX.id - Banyak calon investor energi terbarukan yang masih ragu untuk menanamkan modal lantaran pemerintah Indonesia dinilai masih kurang serius mendukung energi terbarukan. Hal itu disampaikan Energy Transition and Climate Partner di EY Singapura, Gilles Pascual dalam diskusi publik mengenai hambatan pembiayaan energi terbarukan di Indonesia.

"Investor energi terbarukan membutuhkan sinyal dukungan yang kuat dari pembuat kebijakan, agar merasa aman menyalurkan pembiayaan dalam jumlah yang masif untuk pembangkit tenaga angin dan surya skala besar di Indonesia," kata Gilles Pascual pada Rabu (13/12/2023).

Menurutnya banyak investor energi yang tertarik pada pasar Indonesia, namun mereka merasa terbebani dengan hambatan kebijakan dan proses perizinan oleh pemerintah Indonesia. Sehingga menurut para investor, saat ini belum banyak proyek yang layak untuk diinvestasikan di Indonesia.

“Bila hambatan struktural dari sisi kebijakan sudah ditangani dan lebih banyak proyek energi terbarukan dijalankan di Indonesia, maka akan terlihat semakin jelas bahwa harga pembangkitan listrik dari energi terbarukan lebih kompetitif dari bahan bakar fosil,” katanya.

EY kata dia meminta pemerintah Indonesia untuk menunjukan keseriusan pada program energi terbarukan, salah satunya yakni mempercepat rencana penutupan dini PLTU batu bara. Dengan begitu menurut Gilles Pascual, investor akan tertarik untuk berinvestasi di Indonesia.

“Untuk mendorong pertumbuhan, Indonesia perlu memprioritaskan energi terbarukan pada jaringan listrik yang belum oversupply maupun di daerah-daerah dimana biaya energi fosil lebih tinggi, seperti mengubah pembangkit berbasis diesel ke energi terbarukan. Untuk jaringan listrik utama Jawa-Bali, rancangan solusi yang mengedepankan penghentian dini pembangkit bahan bakar fosil adalah suatu keharusan untuk memungkinkan pasar energi terbarukan berkembang dengan baik,” kata Gilles Pascual.

0 comments

    Leave a Reply